SEMARANG[Kampusnesia] – Bagi anda yang gemar berswafoto, ada objek menarik di Kota Semarang. Yaa.. wisata tracking Mangrove atau menyusur mangrove di area tambak ini menjadi daya tarik karena lokasinya yang eksotis dan bagus, kini sedang hits di Semarang.
Bertempat di Grand Maerakaca Komplek PRPP Jateng, setiap hari khususnya di akhir pekan sangat ramai dikunjungi. Pengunjung yang datang dapat menikmati pemandangan dan spot menarik untuk foto.
Dengan biaya tiket masuk Rp8.000 untuk hari biasa dan Rp10.000 di akhir pekan, pengunjung disuguhi area tracking mangrove di miniatur Laut Jawa, dengan jalur yang terbuat dari bambu sepanjang 135 meter, pengunjung dapat menikmati suasana eksotis diantara belantara tanaman mangrove mengelilingi miniatur karimun jawa dan mandalika.
Wahana seperti sewa sampan, jembatan harapan, cafe jembatan, anjungan dari 35 Kabupaten di Jawa Tengah, juga ada wisata bandeng terbang dengan perahu motor.
Menurut keterangan pengelola Grand Maerakaca Titah Listyorini, pihaknya sengaja merevitalisasi objek wisata ini untuk mengembalikan kejayaan maerakaca sebagai hiburan masyarakat.
“Tracking mangrove mengelilingi miniatur Karimunjawa dan Madalika sepanjang 135 meter terbuat dari bambau menjadi tempat cukup ngehit, ditempat ini banyak sekali spot poto didalamnya ada miniatur Karimun Jawa dan mandalika didermaga spot potonya juga cukup menarik kemudian minuatur laut Jawa dan sampan ini tempatnya cukup romantis jembatan harapan di namai oleh intstragramer kalo sore bisa melihat sunset dengan sambil nongkrong,” ujarnya.
Pengunjung yang datang biasanya berburu foto karena lokasi yang banyak terdapat spot foto menarik. seperti halnya Nela, bersama dua temannya Debby dan Tami, mereka penasaran dengan lokasi yang belakangan ini hits di kalangan remaja. Selain tracking mangrove, pengunjung dapat mencoba berbagai wahana yang disediakan.
“Tempatnya, asyik, wisata mangrove di Kota Semarang masih jarang, apalagi ditambah dengan perahu mengelilingi miniatur Pulau Karimun dan mandalika, tempatnya sri dan bisa melihat beberapa anjungan Kabupaten sejawa tengah,” tuturnya.
Sejak diresmikan, objek wisata tracking mangrove ini mampu menyedot pengunjung. Dari semula hanya sekitar 200 pengunjung kini mampu meningkat hingga 400% dan selalu membludak di akhir pekan. Meski sudah mendapat hati masyarakat, pihak pengelola akan terus mengembangkan lokasi ini agar ke depan lebih menarik. (rs)