Home > EKONOMI & BISNIS > Perekonomian Di Jateng Diprediksikan 2018 Bakal Membaik

Perekonomian Di Jateng Diprediksikan 2018 Bakal Membaik

SEMARANG[Kampusnesia] – Ekonom Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga Dr Sri Sulandjari memprediksi kondisi perekonomian di wilayah Jawa Tengah pada tahun depan akan lebih baik, meski memasuki tahun politik menjelang Pilkada dan Pilpres.

“Jateng masih mampu menumbuhkan peluang pasar sektor usaha kecil dan menengah (UKM), meski  beban UKM pada permodalan dan akses pasar masih kurang kuat. Ini yang harus diperhatikan,” ujarnya saat Entrepreneur Networking Forum bertema “Outlook Ekonomi 2018: Mengoptimalkan Potensi Daerah Dalam Era Digital” yang diprakarsai BTPN, dimoderatori Pemimpin Redaksi Harian Bisnis Indonesia Hery Trianto, di Semarang, belum lama ini.

Menurutnya, perusahaan-perusahaan besar di era digital akan berhubungan langsung dengan UKM dalam pasokan barang, sehingga harus menjadi penghela yang adil untuk menjaga keberlangsungan produksi kalangan UKM.

“Hambatan yang juga sering dialami UKM ketika bermitra dengan distributor, karena pembayaran yang mundur, bisa 2-3 bulan. Ini yang membuat mereka agak kesulitan mempertahankan proses produksinya,” tuturnya.

Menurutnya, secara umum pertumbuhan ekonomi dalam negeri, terutama di Jateng akan cukup tinggi dibanding daerah-daerah lain pada 2018, kecuali Sumatera yang akan menunjukkan pertumbuhan lebih tinggi dari sebelumnya.

“Untuk Jateng, pertumbuhannya di kisaran 5,18%, sementara nasional 5,01%. Dari sektor pertanian, sektor pariwisata. Wisatawan domestik dan mancanegara masih bakal banyak yang berdatangan ke wiilayah Jateng,” ujarnya.

Berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng (Pilgub) pada 2018, menurutnya, Pilkada justru menjadi pasar bagi UKM, terutama yang menggarap instrumen kebutuhan kampanye dan gerakan massa.

“Sebagian produk UKM ada yang naik, ada juga yang turun. Industri yang menghasilkan produk terkait Pilkada seperti percetakan, sablon, makanan, minuman bakal naik. Yang tidak terkait bisa turun. Furniture mungkin yang turun,” kata Sri Sulandjar.

Namun, dia menambahkan iklim investasi tidak akan terpengaruh, sebab belajar dari pengalaman Pilkada serentak sebelumnya ternyata investasi tetap berkembang dengan adanya kondisi yang tetap aman, kondusif  dan terkendali, khususnya di Jateng.

Sementara itu, Head of SME Business BTPN Sonny Christian Joseph mengatakan BTPN terus melakukan inovasi guna memenuhi kebutuhan para nasabah, salah satunya menghadirkan BTPN Mitra Usaha yang khusus melayani kebutuhan UKM.

“Dengan BTPN Mitra Bisnis, kami hadir untuk melayani berbagai kebutuhan pelaku UKM melalui solusi keuangan yang dapat diandalkan, pengembangan kapasitas usaha, dan pembukaan akses ke pasar yang lebih luas,” ujarnya.

Dia menuturkan BTPN Mitra Bisnis menawarkan berbagai produk dan layanan perbankan untuk menunjang kebutuhan usaha modal kerja dan investasi usaha, termasuk dukungan solusi nonkeuangan untuk membantu pengembangan kapasitas.

Menurutnya, BTPN Mitra Bisnis memiliki Program Daya yang merupakan program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur untuk meningkatkan kapasitas nasabah dalam menjalanan dan mengembangkan usaha.

“Kami memiliki berbagai jenis topik yang didesain khusus berdasarkan kebutuhan nasabah, seperti pajak bisnis dengan menghadirkan konsultan pajak, pembuatan laporan keuangan, aspek hukum dalam bisnis, serta peningkatan pemasaran melalui media digital,” tuturnya.

Melalui forum-forum seperti itu, Sonny mengharapkan dapat memberikan inspirasi kepada nasabah untuk terus berinovasi agar tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi saat ini.

* Artikel ini telah dibaca 66 kali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *