SEMARANG[Kampusnesia] – Kalangan remaja atau orang dewasa pecandu rokok atau pemula baik pria maupun perempuan di kota-kota besar, seperti halnya di Kota Semarang kini nampaknya cukup banyak yang mulai beralih ke rokok elektrik, karena menganggap cara merokok seperti ini aman dan lebih trendy sebagai gaya hidup anak muda.
Tanpa mengurangi kenikmatan mengisap rokok tembakau, kehadiran rokok elektrik, ibarat dengan e-cig, e-cigarette, vape, atau vaporizer, hingga semakin menarik perhatian dan animo masyarakat kalangan remja/dewasa.
Namun, sayangnya penggunaan alat ini masih disertai kontroversi terkait tingkat keamanannya. Bahkan status keamanan rokok ini masih menuai pro dan kontra.
Di Kota Semarang pengguna rokok elektrik banyak dijumpai di cafe-cafe, mal, kampus dan tempang nongkrong kalangan anak muda. Jenis rokok elektrik yang mereka gunakan juga bernake ragamn jenis dan modelnya.
“Menghisap rokok elektrik terkesan menambah penampilan lebih keren dan nikmatnya hampir sama dengan rokok tembakau. Ini jaman tenologi maju pengunan rokok elektrik itu sanhat cocok,” ujar Iriyanto pengemar rokok elektrik yang berdomisili di kawasan Sampangan Semarang.
Menurutnya, dengan memanfaatkan rokok elektrik ini jangka panjang biaya lebih murah dibanding harus membeli rokok tembakau yang kini dinilai semakin mahal. Rokok eletrik hanya diisi cairan dn bateri bisa di-chas kalau sudah habis.
Rokok elektrik, tuturnya, yang lagi ngetrend memang lebih praktis dan mudah dibeli di pertokoan, mal dan swalayan dengan harga yang tidaklah mahal sesuai dengan model serta merek.
Secara umum rokok elektrik memiliki tiga tipe yaitu rokok elektrik yang berbentuk seperti rokok tembakau, rokok elektrik yang lebih besar dengan tabung penyimpanan cairan, dan rokok elektrik terbaru yang terdiri dari mod, tabung cairan dengan baterai terpisah.
Tipe ketiga merupakan tipe rokok elektrik yang sekarang banyak dijumpai dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan pengguna.
“Jenis rokok elektrik mamang praktis dan lebih keren penampilan penggunannya. Bahkan tidak ada resiko percikan api. Jauh berbeda dengan rokok tembakau percikan tembakau mupun kretekyang membara kalau jatuh terkena pakain menjadi berlobang,” tutur Tedy Setyawan seorang mahasiswa Semarang.
Selain itu, tutur Tedy, rokok elektrik tidak membutuhkan korek api jika ingin digunakan, sehingga resiko bahaya kebakaran relatif nyaris tidak ada, meski tengah dihisap di dal;am kamar, mobil maupun dimana saja tempatnya.
Rokok elektrik ini belakangan semakin ngetrend di kalangan anak muda, bahkan di Kota Semarang banyak terlihat lingkungan kampus-kampus, perkantoran banyak yang menggunakan rokok modern ini. (rs)