SEMARANG [Kampusnesia] – Pembangunan fisik proyek hotel, apartemen dan mal Tentrem senilai Rp1,4 triliun di kawasan JL Gajahmada Semarang terus dikebut, sebagai upaya menghindari kemunduruan dari jadwal yang ditetapkan rampung 23 April 2019.
Dirut Operasional PT SidoMuncul David Hidayat mengatakan pembangunan proyek bangunan gedung Tentrem Semarang diharapkan selesai tepat waktu sesuai yang dijadwalkan dengan memakan waktu selama dua tahun, sekaligus untuk mengantisipasi membaiknya pertumbuhan industri properti dua tahun depan.
Hotel, Mall, dan Apartement Tentrem Semarang dibawah naungan pengelolaa PT Candi Baru itu dibangun di atas tanah seluas 9.000 m2 dengan luas bangunan 85.000 m2 dan berdiri dua tower karena di belah di tengahnya oleh jalan Pekunden.
“Saat ini pekerjaan fisik Hotel Tentrem sudah mencapai 20% dengan waktu berjalan delapan bulan sejak peletakan batu pertama, dan kini masih menfokuskan pada penguatan bangunan basemant empat lantai serta pagar bumi beton penahan air,” ujarnya David, di Kantornya, di Semarang, belum lama ini.
Menurutnya, di antara dua gedung dengan ketinggian 76 m akan dihubungkan dengan jembatan atau sky bridge yang juga difungsikan sebagai area komersial. Jembatan ini melintas di atas jalan umum Pekunden.
PT Candi Baru yang disiapkan untuk pengelolaan gedung Tentrem didirikan dengan saham dimiliki oleh lima saudara keluarga SidoMuncul dan porsi kepemilikan sama rata masing-masing 20%, termasuk David Hidayat salah satu pemegang saham.
Dia mengatakan investasi senilai Rp1,4 triliun untuk pembangunan proyek prestise gedung megah Tentrem Semarang itu, merupakan modal murni sendiri tanpa memanfaatakan fasilitas pinjaman perbankan.
Dia mengatakan dengan investasi modal murni itu, diharapkan ke depan keuntungan yang diperoleh dari pengelolaan gedung Tentrem lebih cepat. Bahkan dengan kehadiran Hotel, Mall, dan Apartement Tentrem dapat mengawali kesiapan Kota Semarang yang mulai menggeliat dan berbenah diri sebagai kota wisata.
Konsep bangunan Hotel Tentrem, lanjutnya, akan bertahan hingga 50 tahun dan pelaksanaanya dengan menggandeng tenaga ahli bangunan profesional, seperti halnya gedung yang banyak dibangun di Singapura.
Gedung Mall megah yang dibangun menyatu dengan Hotel dan Apartement Tentrem Semarang bakal dilengkapi berbagai fasilitas, bahkan hall/atrium mall siap dihiasi kerangka tulang ikan paus biru raksasa yang berusia ribuan tahun untuk menarik tenant, pengunjung dan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Selain itu, tutur David, mall Tentrem juga akan dilengkapi berbagai fasilitas di antaranya fasilitas super market yang ditempat di lantai satu, meeting room, gym center, utility room dan sejumlah ruangan bioskop modern.
“Semarang ini tempat terbaik untuk tinggal. Pada 2019, saya yakin ekspatriat sudah banyak yang tinggal di kota ini, sehingga membutuhkan fasilitas yang nyaman seperti apartemen ini,” tuturnya.
Tidak hanya itu, lanjutnya, sebagian masyarakat kini semakin berminat membeli apartemen untuk investasi jangka panjang, sehingga manajemen Tentrem membangun apartemen dengan dua pilihan harga untuk segmen menengah ke atas dipasarkan sebesar Rp4,8 miliar dan Rp6 miliar per unit serta disediakan mencapai kapasitas 88 unit.
Dari apartemen yang disediakan terdiri dari tipe dua kamar tidur 38 unit, tiga kamar tidur 38 unit, dan penthouse sebanyak 8 unit. Lokasi yang dekat dengan pusat kota Semarang itu hanya 300 meter dari Simpang Lima, juga menjadi daya tarik bagi pembeli.
“Saat ini sudah terjual 54 unit apartemen atau 61% dari total yang disediakan sebanyak 88 unit dan pembelinya tidak hanya dari Semarang, tetapi juga dari Jakarta dan provinsi lainnya,” ujarnya.
Menurutnya, peluang bisnis properti semakin prospektif untuk lima tahun ke depan, sehingga hotel Tentrem berbintang lima dengan logo bunga teratai yang dibangun itu disiapkan dengan kapasitas 216 kamar dengan tipe deluxe, premier, executive, dan president suite. Sementara mal akan diberikan fasilitas super market, meeting room, gym center, utility room, dan bioskop.
Bangunan gedung Tentrem berlantai 18 yang berlokasi di kawasan segitiga emas di Kota Semarang itu, bakal ikut memacu pertumbunan perdagangan di ibukota Jateng lebih cepat.
Kawasan yang disebut-sebut sebagai segitiga emas di Kota Semarang oleh pengembang, mencakup JL Gajahmada- Jl Pemuda- Jl Pandanaran hingga bertemu di kawasan Simpang Lima Semarang. Tidak mengherankan jika belakangan ini mulai berdiri sejumlah bangunan gedung perhotelan, perkantoran, mal dan apartemen di segitigas emas itu.
”Kami Optimis pembangunan Hotel Tentrem zero accident, aman, bersih, lingkungan terjaga, dan kami gunakan pemborong yang telah memiliki ISO. Bahkan perusahaan memiliki tim ahli pengeboran, sehingga bangunan sekitar tidak bakal rontok. Kami kerjakan sesuai langkah-langkah yang tepat sehingga tidak perlu khawatir,” tutur David.