PEKANBARU[ Kampusnesia] – Wartawan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang dinyatakan kompeten setelah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) bakal memikul tanggung jawab besar, untuk menjaga kehormatan profesi hingga ke depan.
Ketua Komisi Pendidikan Pengurus Pusat PWI Hendro Basuki SE, MM mengatakan wartawan peserta ujian yang dinyatakan kompeten diharapkan senantiasa dapat meningkatkan kapasitas pribadinya melalui peningkatan volume belajar agar mampu mengasah kepekaan jurnalistiknya.
“Wartawan kapanpun dan dimanapun jangan berhenti belajar, karena problematika jurnalisme tak pernah berhenti,” ujar saat menutup UKW yang diselenggarakan Pengurus PWI Provinsi Riau, di Hotel Ameera Pekanbaru , Riau, Sabtu (16/12)
Hendro yang juga koordinator Tim Penguji UKW ke-IX PWI Riau menuturkan sebaliknya bagi wartawan yang belum dinyatakan kompeten mulai sekarang harus mulai rajin belajar dan berlatih.
“Masih ada kesempatan enam bulan lagi , peserta uji yang belum kompeten dalam UKW kali ini bisa ikut lagi pada UKW enam bulan mendatang,” tuturnya.
UKW ke-9 yang digelar di Pekanbaru itu, diikuti sebanyak 83 peserta dan tercatat 64 peserta di antaranya yang dinyatakan kompeten, sisanya 19 orang dinyatakan belum kompeten hingga masih bisa mengulan pada pada UKW mendatang.
Dalam UKW yang berlangsung dua hari, Jumat-Sabtu ( 15-16 Desember ) itu, peserta terbagi dalam tiga klasifikasi mencakup muda, madya dan utama.
Ketua PWI Provinsi Riau Zulmansyah mengatakan uji kompetensi ini merupakan alat ukur wartawan dalam menekuni kerja-keeja jurnalistik.
“Bagi kami 25% anggota PWI Riau yang dinyatakan belum kompeten adalah pil pahit. Kami menerima kenyataan ini, para asesor diyakini sudah bertindak profesional dan obyektif,” ujarnya.
Namun, menurutnya, belum kompeten bagi wartawan bukankah kiamat, tetapi sebatas peringatan saja agar selalu meningkatkan kemampuan juranilistiknya.
Suip. Wartawan mesti memiliki sertifikasi yang menunjukkan kompetensi dia terstandarisasi. Hanya saja, mungkin perlu penajaman dan pengembangan materi sebagai syarat mendapat sertifikasi.Materi jurnalisme dengan menggabungkan pendelkatan etnografi perlu menjadi materi utama. Misalnya untuk membuat reportase budaya, kuliner, pariwisata, dll, jurnalis perlu memahami etnografi sbgmana metode yang berlaku dalam antropologi. Good luck.