SEMARANG[Kampusnesia] – Kalangan legislatif Kota Semarang meminta pemerintah dan masyarakat dapat ikut terlibat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan peredaran pil PCC serta narkoba jenis lainnya, setelah sebelumnya mencuat kasus penggerebekan pabrik pil PCC yang membahayakan bagi pengguna, di Jalan Halmahera Semarang beberapa waktu lalu.
Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi mengatakan tidak hanya aparat Kepolisian, namun pemerintah dan masyarakat sebaiknya harus terlibat semua dalam upaya pencegahan dan pemberantasan peredaran pil PCC atau narkoba jenis lainnya.
“Semua perlu duduk bersama diajak berdialog untuk menyelesaikan persoalan peredaran pil PCC yang merusak generasi bangsa ini,” ujarnya dalam diskusi Prime Topic yang digelar MNC Trijaya FM Semarang, dengan tema Menyelamatkan Generasi Milenial, di Hotel Grasia Semarang, Senin. (18/12)
Pil PCC itu, lanjutnya, pada umumnya diperdagangkan untuk segmen kalangan pelajar, sehingga perlu pengawasan terhadap mereka, agar tidak ikut-ikutan mengonsumsi Pil haram itu, terutama pelajar yang hobi nongkrong.
Mereka, dia menambahkan mudah tersulut emosinya hingga terjadi tawuran, akibat dampak dari mengkomsikan pil tersebut atau narkoba jenis lainnya. Semua ini terjadi karena pengaruh obat-obatan terlarang.
Kepala Badan Kesbanglinmas Pemkot Semarang Isdiyanto menuturkan perlu ada inovasi baru dengan mensupport Badan Narkotika Provinsi (BNP), misalnya dengan sosialisasi, berupa test urine di kalangan pelajar.
“Peredaran narkoba termasuk pil PCC bisa diminati karena dilatari persoalan ekonomi. Namun ada upaya dari pihak luar yang sengaja untuk menghancurkan bangsa, sehingga saat ini orang tua harus waspada, terutama terkait uang saku anaknya yang bisa saja digunakan untuk membeli pil PCC,” tuturnya.
Sementara itu, sosiolog dari Universitas Diponegoro (Undip), Dr Ani Purwanti SH MHum mengatakan jika hasil investigasi Pil PCC yang dijual ke Kalimantan itu juga beredar di Jawa Tengah.
“Barang itu harganya relatif murah. Bahkan adanya pergaulan yang semakin tidak benar, akan menarik minat pelajar untuk mengonsumsinya. Boleh jadi kasus yang terjadi ini jika dibiarkan, seperti fenomena gunung es yang kan meleleh mengenagi berbagai daerah yang cukup luas,” ujarnya.
Diskusi menghadirkan tiga nara sumber itu terdiri Ketua FDPRD Kota Semarang Supriyadi, Kepala Badan Kesbanglinmas Pemkot Semarang Isdiyanyto dan Sosiologi Universitas Diponegoro (Undip) Ani Purwanti dengan medrator Prast. (rs)