JAKARTA[Kampusnesia] – Memasuki tahun politik 2018 masyarakat diingatkan jangan sampai lengah, karena ditengah-tengah berlangsungnya rangkaian agenda pesta demokrasi itu memungkinkan muncul diam-diam gerakan radikalisme dan terorisme menyusup di dalamnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengatakan para pelaku tindak pidana radikal dan teror pasti akan mencari-cari celah, kesempatan untuk melancarkan aksinya.
Bahkan, tutur perwira tinggi polisi berbintang tiga itu, kalaupun tidak terbuka peluang untuk menjalankan aksinya mereka akan mencari-cari peluang dengan berbagai cara.
“Begitu kita lengah sedikit saja, mereka langsung melancarkan aksinya,”ujar saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Nasional 32 Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Hotel Sari Pan Pasifik, Jakarta, Senin (18/12).
Dengan demikian, dia menambahkan BNPT harus mengingatkan kepada 32 FKPT se- Indonesia agar tidak berhenti dalam mengingatkan masyarakat terus melakukan peningkatan kewaspadaan melalui cara-cara yang mudah dan simple.
Dia merncontohkan dengan senantiasa menjaga ketentraman dan kenyamanan lingkungan, menjalin Silaturahmi dengan sesama warga di lingkungannya, serta mengaktifkan siskamling atau ronda.
Kalau interaksi positif, lanjutnya, antar warga di kampung-kampung bisa dilakukan secara rutin, maka ruang gerak teroris akan tertutup. Terlebih di era tahun politik yang tinggal beberapa hari lagi.
“Masyarakat yang tersedot konsentrasinya di ranah politik bisa ditunggangi para radikalis untuk memperkeruh suasana. Dalam suasana keruh itulah gerakan radikal dan teror berpotensi tumbuh dan berkembang, sehingga sedini mungkin harus dicegah,” tuturnya.