SEMARANG[Kampusnesia] – Eks Vokalis Boomerang, Roy Jeconiah menyerukan “Selamatkan Gunung Slamet”, sebagai upaya pelestarian gunung tersebut yang saat ini telah dieksplorasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Baturaden, oleh PT Sejahtera Alami Energy (SAE).
Seruan itu disampaikan Roy saat melakukan kunjungan ke Sekretariat Paguyuban Giri Rahayu di kelurahan desa Rancamaya, Cilengok-Banyumas, Rabu. (20/12) yang seharai sebelumnya pada Selasa malam (19/12) menghadiri acara peresmian Jecovers Purwokerto (Fans Club Roy Jeconiah).
Dalam kunjungannya, Matdroi, panggilan akrab Roy Jeconiah mendukung penuh perjuangan Paguyuban Giri Rahayu untuk melestarikan alam terutama di kawasan Gunung Slamet.
“Saya percaya dengan apa yang telah diperjuangkan oleh kawan-kawan Paguyuban Giri Rahayu. Karena mereka yang berada di sekitar gunung jauh lebih memahami permasalahannya, sehingga percaya yang diperjuangkan mereka adalah sesuatu yang terbaik untuk lingkungan,” ujarnya.
Mantan vokalis Boomerang itu mengharapkan agar pengambil kebijakan dalam hal ini Pemerintah bisa mendengar aspirasi Paguyuban Giri Rahayu terkait dampak ekplorasi PLTP Baturaden, di Kabupaten Banyumas.
Dengan demikian, lanjutnya, perjuangan warga di kawasan Gunung Slamet terkait pelestarian lingkungan tidak sia-sia.
“Selain diharapkan agar Pemerintah dapat mendengar perjuangan Paguyuban Giri Rahayu untuk menjadi bahan pertimbangan. Namun, bukan lantas pertimbangan saja, melainkan jika hal itu tidak baik untuk lingkungan ya harusnya pembangunan PLTP dihentikan,” tuturnya.
Di akhir kunjungannya, Roy Jeconiah bersama Paguyuban Giri Rahayu membentangkan poster perjuangan bertuliskan “Kembalikan Air Jernih Kami’- “Selamatkan Gunung Slamet” di sekretariat Paguyuban Giri Rahayu.
Selain itu, rocker berambut panjang itu menyanyikan lagu berjudul “Lestari Alamku” ciptaan almarhum Gombloh yang pernah diaransemen Boomerang hingga menjadi hits di era 90-an.
“Kuingin bukitku hijau kembali. Semak, rumput-rumput pun tak sabar menanti. Do’a kan kuucapkan hari demi hari, sampai kapankah hati lapang diri,” ujarnya menutup seruannya dengan penggalan lirik lagu.
Sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) dan Aliansi Petani Indonesia (API) Jateng bersama Paguyuban Giri Rahayu serta puluhan warga Kalisari melakukan investigasi ke lokasi Sumber Wadas Malang di kawasan Gunung Slamet.
Hasil investigasi tersebut menemukan sumber mata air Wadas Malang keruh yang diduga kuat berasal dari proses eksplorasi proyek PLTP Baturraden, sehingga berdampak negatif bagi masyarakat sekitarnya. (rs)