Home > EKONOMI & BISNIS > AGRIBISNIS > Peserta BPJS Sektor Infomal Didominasi Petani

Peserta BPJS Sektor Infomal Didominasi Petani

SEMARANG[Kampusnesia] – Petani merupakan yang paling banyak dalam kepesertaan dari sektor informal Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit.

“Total sektor informal mencapai 11.262 peserta yang tersebar di Semarang, Demak dan Purwodadi (Grobogan),” ujar Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit Yosef Rizal di Semarang, Rabu. (27/12)

Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit membawahi empat kecamatan di Semarang mencakup Genuk, Semarang Timur, Pedurungan, dan Gayamsari, Kabupaten Demak dan Grobogan.

Dari peserta BPJS Ketenagakerjaan sektor informal sebanyak itu, lanjutnya, petani mencapai 3.000-an orang, disusul pedagang kecil dan pedagang kaki lima (PKL) 2.000-an peserta.

“Kalau melihat potensinya, sebenarnya sangat besar untuk kepesertaan dari pekerja sektor informal, seperti nelayan yang di Desa Morodemak, Demak ada sekitar 17.000 nelayan,” tuturnya.

Menurutnya, meski petani dan pedagang kecil sudah cukup banyak yang bergabung dengan BPJS Ketenagakerjaan, namun masih banyak petani dan pedagang kecil yang belum mengikuti kepesertaan.

Kondisi itu, ia menambahkan terjadi terutama di wilayah Demak, karena masih banyak lahan pertanian, disususl Grobogan yang menjadi cakupan wilayah baru Cabang Semarang Majapahit. Kalau di Semarang, petani relatif sedikit,” ujarnya.

Kesadaran, lanjutnya, terhadap manfaat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan selama ini memang masih rendah di masyarakat pekerja, khususnya sektor informal sehingga perlu terus didorong.

Terdapat banyak manfaat yang didapatkan dari kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, terutama risiko kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua yang bisa didapatkan penerima manfaat.

Kartu BPJS Ketenagakerjaan juga bukan hanya disimpan di dompet, tetapi sekarang sudah bisa digunakan berbelanja untuk mendapatkan diskon di gerai-gerai tertentu yang bekerja sama.

Sekarang ini, dia menambahkan pengemudi transportasi “online” juga sudah mulai banyak sadar manfaat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, sehingga mereka ramai-ramai mendaftar sebagai peserta jaminan sosial tersebut.

“Apalagi, menyadari risiko pekerjaannya yang tinggi. Saat ini, setidaknya sudah ada 1.500-an pengemudi transportasi “online”, baik ojek maupun taksi “online” yang menjadi peserta,” Yosef.

Dengan demikian, menurutnya, hanya dalam hitungan bulan sudah sebanyak itu, sehingga dimungkinkan jumlah pengemudi transportasi “online” yang mendaftar sebagai peserta akan semakin bertambah. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 184 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *