BENGKALIS, RIAU[Kampusnesia] – Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Bakat ( LP2B) akan mengembangkan program pelatihan jurnalistik di sekolah tingkat lanjutan SMA,. SMK, MA di provinsi itu, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas karya jurnalistik di kalangan pelajar.
Direktur LP2B, Drs Didik M Riyadi menuturkan pertumbuhan industri pers di wilayah Provinsi Riau cukup pesat, namun masih terlihat kurang didukung sumberdaya di bidang manajemen redaksional dan pengelolaan yang memadai.
Kondisi itu, lanjutnya, akibat terjadi ketimpangan antara kuantitas dan kualitas media massa di provinsi Riau yang dikenal dengan kekayaan sumberdaya pertambangan dan perkebunan.
“Kami merasa terpanggil untuk menyiapkan Sumberdaya Daya Manusia (SDM) terutama di bidang keredaksian dari strata yang paling dasar, “ tutur Didik, alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang saat berada di Bengkalis Riau melalui saluran telepon seluler kepada Kampusnesia.com, Sabtu (30/12).
Menurutnya, untuk mewujudkan program itu LP2B telah menyiapkan materi-materi pelatihan jurnalistik yang bersifat praktis dan mudah diaplikasikan oleh kalangan pelajar sekolah lanjutan. SMA Negeri 1 Mandau Bengkalis tercatat sebagai sekolahan pertama yang menjalankan program ini dengan memanfaatkan alokasi waktu di luar jam pelajaran ( ekstra kurikuler) sejak dua tahun lalu.
Kini, lanjutnya para pelajar yang mengikuti program pelatihan jurnalistik pelajar sudah mampu menguasai dasar-dasar jurnalistik. Minimal mampu menulis berita lempang atau straight news dengan benar yang materi penulisannya berasal dari berbagai peristiwa dan hasil wawancara dengan nara sumber terbatas di lingkungan sekolahan dan sekitarnya.
Kegiatan ektra kulrikuler jurnalistik pelajar ini akhirnya diminati oleh sekolah lanjutan atas. Tidak hanya di wilayah Bengkalis tetapi juga menembus di beberapa wilayah kabupaten di provinsi Riau. LP2B, lembaga ketrampilan yang berkonsentrasi di bidang pelatihan dan penguatan kegiatan jurnalistik pelajar akhirnya kebanjiran order.
Saat ini, ujar Didik mantan redaktur koran Benteng Kampus, ketuika kuliah di Akademi Publisistik Pembangunan Dipanagara ( APPD ) Semarang 80-an, pihaknya sedang merintis kemitraan dengan organisasi kewartawan dan para wartawan di Riau yang memiliki kepedulian di bidang pengembangan jurnalistik di tingkat paling dasar itu, agar dapat memenuhi tawaran – tawaran kerja sama itu.
“Kami berharap kegiatan ekstra kurikuler ini menjadi program persemaian kader atau cikal bakal wartawan yang terdidik, sehingga kelak ketika mereka akan berkarier di dunia industri media massa sudah mengenal dan menguasai dasar-dasar jurnalisme dengan baik dan benar,” tuturnya.
Dia optimis program ini bakal berhasil dikembangkan di sekolah-sekolah di provinsi itu, bahkan ke depan industri media massa di Riau tidak akan kesulitan mendapatkan dukungan SDM, minimal SDM yang siap latih di dunia jurnalismenya. (smh).