Home > HEADLINE > DD BNPT Regional Jateng Ajak Pelajar Cegah Radikalisme Di Dunia Maya

DD BNPT Regional Jateng Ajak Pelajar Cegah Radikalisme Di Dunia Maya

SEMARANG[Kampusnesia] –  Duta Damai Dunia Maya Badan Nasional Penanggulangan  Terorisme ( DD BNPT) Regional Jawa Tengah akan menggandeng pelajar dalam mencegah berkembangnya paham radikalisme yang banyak disebarkan di dunia maya.

Basuki, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang aktif sebagai pegiat media sosial yang menjadi anggota DD BNPT Regional Jateng menuturkan langkah dilakukan sebagai upaya memberdayakan potensi generasi muda, untuk mencegah  berkembangnya paham radikaisme.

Menurutnya, agenda kegiatan DD BNPT Regional Jateng  itu merupakan implementasi tindak lajut dari rekomendasi yang disepakati para peserta Pelatihan Tingkat Lanjut  (PTL)  DD BNPT se Indonesia akhir Nopember lalu di Jakarta

“Para ideolog radikal dan teror selama ini memanfaatkan dunia maya sebagai panggung untuk mempengaruhi anak-anak muda, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa agar bergabung ke  lingkaran kelompok radikal,” ujarnya, di Semarang, Minggu (31/12).

Tawaran dan janjinya, lanjutnya, sangat menggiurkan dan provokatif, di antaranya menyebarkan isyu kemiskinan dan keterpurukan ekonomi bangsa Indonesia, disebabkan karena sistem yang digunakan tidak benar dan harus secepatnya diganti. Caranya melalui gerakan perubahan yang revolusionaer  dan radikal.

Isyu negatif ini, dia menambahkan berhembus kencang dan terus menerus di dunia maya yang setiap hari diakses oleh anak-anak muda, sehingga kalau tidak ada  gerakan kontra narasi,  isyu – isyu yang tidak benar ini bias dianggap menjadi postitif  dan pada akhirnya generasi muda terseret dalam lingkaran gerakan radikalisme.

Kondisi itu, DD BNPT Regional Jateng yang memiliki anggota sebanyak 60 orang pegiat  medsos di dunia maya akan melakukan ikhiyar-ikhtiyar pemberdayaan pelajar melalui kegiatan pelatihan jurnalistik online di lingkungan pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas  (SLTA) di kota Semarang. Kegiatan ini bertajuk GoesTo School Merajut Kebhinekaan Indonesia.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Pemkot Semarang. Dari kegiatan ini diharapkan ke depan akan lahir pegiat dunia maya yang memiliki spirit nilai-nilai jurnalisme.

Kegiatan itu, dijadwalkan akan dilaksanakan  pada Ttriwulan pertama 2018 dengan menggandeng Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jateng dan kalangan media massa online di Jateng,” tuturnya.

Pelatihan jurnalistik online dipilih, karena ditengah membanjirnya berbagai isyu dan informasi yang berhembus sangat liar itu  belum ada sarana  atau instrumen yang dapat dijadikan panduan untuk mengukur akurasi dan validitasnya.

Hingga saat ini, kata Basuki, hanya dunia jurnalistik yang memiliki instrumen untuk menguji akurasi dan validasi sebuah informasi di media massa. Selain itu, di lingkung kegiatan jurnalistik terdapat nilai-nilai etika atau Kode Etik Jurnalistik  (KEJ) yang menjadi  salah satu instrumen penting untuk mengukur layak tidaknya informasi disajikan kepada publik.

Menurutnya, melalui kegiatan ini pula, para pelajar yang hampir semuanya menjadi bagian gerakan revolusi digital diharapkan akan mampu menyajikan informasi yang sehat di dunia maya, meski secara formal mereka belum menjadi wartawan yang professional, namun, dalam bermedsos aktivitasnya menyerupai tugas wartawan media online  yakni menulis dan menyiarkan informasi ke saluran saluran komunikasi.

“Kalau spirit nilai-nilai jurnalisme professional melekat pada para pegiat medsos, maka informasi yang akan diunggah di dunia maya memenuhi standar berita yang sehat, sekaligus mereka dapat menilai komuditas informasi yang membanjir itu apakah hoax atau tidak,” ujar Basuki. (smh)

* Artikel ini telah dibaca 108 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *