Home > EKONOMI & BISNIS > Apindo Optimis Kondisi Perekonomian Jateng 2018 Bakal Lebih Baik

Apindo Optimis Kondisi Perekonomian Jateng 2018 Bakal Lebih Baik

SEMARANG[Kampusnesia]- Kalangan pengusaha di Jateng optimis kondisi perekonomian tahun ini akan lebih baik, yang bakal didukung dengan berbagai kebijakan proinvestasi dan percepatan pembangunan infrastruktur di daerah.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Frans Kongi mengatakan perekonomian di Jateng diyakin bakal lebih baik dari tahun lalu, seiring dengan berbagai kebijakan yang bakal mendukung usaha di berbagai sektor.

Menurutnyam kebijakan yang mendukung di antaranya pelayanan perizinan sudah lebih baik dan prosesnya juga cepat serta trasparan. Bahkan Pemerintah berkomitmen memberikan kemudahan untuk pertumbuhan industry di berabagai daerah.

“Bahkan beberapa daerah di Jawa Tengah mulai menghapus beberapa jenis izin yang menghambat investasi, di antaranya izin lingkungan, pajak daerah,  izin alat berat dan lainnya,” ujarnya, Rabu (3/1).

Penghapusan pajak, lanjutnya, yang bersifat memberatkan pengusaha sangat membantu pertumbuhan sektor investasi dan kalangan pengusaha sangat mengapresiasi langkah upaya Pemerintah, terutama Pempvrov Jateng.

Pada 2018 merupakan tahun politik dengan digelarnya pesta demokrasi Pilkada serentak di berbagai daerah, namun tidak mengkhawatirkan bakal mempengaruhi kondisi perekomian, mengingat kondisi di Jateng jauh lebih kondusif, dibandingkan beberapa provinsi lain terutama DKI Jakarta.

“Kami mengharapkan Kepala Daerah terpilih, siapapun itu bisa terus mengembangkan industri dan mendorong aktivitas pengusaha baik yang berorientasi ekspor maupun yang menggarapkan pasar domsestik, sehingga tenaga kerja yang terserap semakin banyak, sekaligus untuk menekan jumlah pengngguran,” tuturnya.

Selain itu, dia menambahkan bantuan Pemerintat Daerah sangat diharapkan oleh kalangan pengusaha, termasuk para pengusaha kecil menengah (UKM) dalam upaya membantu memper luas pasar ekspor.

Menurutnya, perluasan pasar ekspor sangat diharapkan, mengingat beberapa negara yang selama ini menjadi pasar tradisional produk ekspor Jateng pada 2017 kondisi perekonomian belum membaik, hingga dibutuhkan pasar baru. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 67 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *