Home > HEADLINE > FKUB Jateng Ingatkan Parpol Agar Tidak Pertentangkan Perbedaan Agama Dalam Pilgub 2018

FKUB Jateng Ingatkan Parpol Agar Tidak Pertentangkan Perbedaan Agama Dalam Pilgub 2018

SEMARANG[Kampusnesia] – Partai politik pengusung dan massa pendukung calon gubernur Jawa Tengah diminta  untuk tidak mengeksploitasi  dan mempertajam  isu-isu perbedaan  agama  dalam memobilisasi suara untuk meraih kemenangan dalam Pilkada  Jateng Juni 2018.

Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jateng , Drs H. Taslim Sahlan M.Si menuturkan  semakin mendekati waktu pendaftaran pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng  pada KPU suhu politik  mulai dirasakan kian  menghangat. Isu-isu politik semakin berhembus kencang melalui berbagai saluran komunikasi.

“Namanya kontestasi politik, bagi saya wajar kalau isu  politik bermunculan, Namun kalau kontennya  bernada mengkontestasikan perbedaan  antar ajaran agama atau antar paham dalam sebuah agama, ini sangat berbahaya karena dapat memicu perpecahan dan mengancam persatuan, “ ujarnya kepada Kampusnesia.com,  di Semarang Rabu (3/1).

Menurutnya, FKUB Jateng  sangat berkepentingan untuk turut serta berkontribusi menjaga kerukunan dan ketenangan masyarakat  yang selama ini sudah tercipta, meski ditengah masyarakat terdapat berbagai macam perbedaan, baik agama maupun pemahaman ajarannya di internal masing-masing pemeluk agama.

Pilgub Jateng yang sebentar lagi akan digelar, lanjutnya,  merupakan salah satu bagian pelaksanaan demokrasi  yang seharusnya dijunjung tinggi oleh semua pihak. Persaingan antar kandidat yang pada ujungnya memunculkan pihak yang menang dan kalah merupakan  sebuah keniscayaan yang tak dapat dihindari.

Tiga tokoh Jateng jaga harmonisasoi di Jateng

Dia mengharapkan dalam rangka untuk mencapai kemenangan pihak-pihak yang berkompetisi hendaknya menjaga sportifitas tinggi dan menghormati hak-hak politik masyarakat yang akan memberikan suara di bilik suara dalam pilkada mendatang.

“Diinternal FKUB  Jateng  yang didalamnya terdiri para tokoh-tokoh agama sudah bersepakat untuk menjaga kebhinekaan ini sepanjang waktu, suasana saling mengingatkan yang terbina selama ini diharapkan dapat  menjaga dan mengawal jalannya demokratisasi di Jateng,” tuturnya.

Hingga kini, dia menambahkan memang  belum ada parpol yang secara resmi sudah mendeklarasikan pasangan cagub-cawagub didaftarkan di KPUD Jateng, sehingga latar belakang dan agama yang dipeluk oleh kandidat juga belum diketahui.

Namun demikian, fakta di lapangan sudah  berhembus isu agama  akan diseret-seret di arena pilkada yang dikhawatirkan berpotensi menimbulkan kegaduhan.

“FKUB Jateng hanya mengingatkan, lebih baik mencegah dari pada mengatasi problem SARA yang sudah terlanjur terjadi di masyarakat di tengah berlangsungnya pesta demokrasi,” ujarnya (smh)

 

 

* Artikel ini telah dibaca 241 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *