PEKALONGAN[Kampusnesia] – Panitia Muktamar Ke-12 Jamiyyah Ahli Thariqah al-Muktabarah An-Nahdliyyah (Jatman) akan mendirikan sejumlah pos komunikasi (Posko) di Bandara Ahmad Yani Semarang dan Stasiun Kereta Api Pekalongan untuk menyambut kedatangan muktamirin (peserta muktamar), menyusul digelarnya Muktamar Ke-12 di Kota batik itu.
Sekretaris Idaroh Aliyah (Pimpinan Pusat) Jatman, KH Muhammad Masroni menuturkan untuk membantu kelancaran muktamirin dalam perjalannya menuju ke arena muktamar, panitia mendirikan Pos Komunikasi (Posko) yang dibuka selama dua hari, Sabtu-Minggu (13-14/1).
“Muktamirin yang datang melalui jalur udara akan dijemput bagian protokol panitia Muktamar di Bandara A Yani Semarang, sedangkan yang naik kereta api akan dijemput di Stasiun Kereta Api Pekalongan. Seksi protokol akan langsung mengantar ke sekretariat panitia untuk registrasi, “ ujarnya usai memimpin panitia bagian protokol di Pekalongan, Kamis (4/1).
Menurutnya, peserta yang menggunakan kendaraan pribadi dipersilahkan langsung menuju ke sekretariat untuk registrasi. Tempat registrasi di Gedung Kanzus Sholawat untuk peserta dari luar Jawa, sedangkan tempat registrasi peserta dari pulau Jawa di Gedung Carrefour MallPekalongan.
Koordinator akomodasi panitia muktamar , KH Mirza Hasbullah menambahkan, panitia juga mendirikan posko-posko di sepanjang jalur utama antai utara (pantura) Jateng mulai dari Brebes hingga Rembang.
Posko di sepanjang pantura Jateng itu, lanjutnya, merupakan partisipasi Idaroh Syu’biyah (pimpinan cabang) Jatman yang menjalin kerja sama dengan Polres dan Kodim setempat.
”Dengan adanya posko-posko itu, diharapkan dapat membantu kelancaran peserta saat menuju ke Kota Pekalongan, “ tuturnya kepadaKampusnesia.com.
Menurutnya, setelah registrasi, muktamirin langsung diantar panitia bagian akomodasi menuju ke tempat-tempast transit yang sudah diatur oleh panitia. Selama mengikuti muktamar peserta ditempatkan di rumah-tumah penduduk.
“Untuk memperlancar mobilitasnya selama mengikuti agenda-agenda muktamar , panitia menyediakan armada angkutan untuk antar jemput peserta dari lokasi muktamar ke tempat penginapan atau sebaliknya,” ujarnya..
Dia menuturkan muktamirin ditempatkan di rumah-rumah penduduk yang tersebar di 8 kecamatan di 3 kabupaten/kota selain Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan dan Batang. Upaya itu dilakukan, menurutnya, karena Pekalongan tidak ada fasilitas yang mampu menampung 10.000 pesera muktanar di satu lokasi, sekaligus untuk membangun silatuirahmi warga |Pekalongan dan sekitarnya dengan sesama saudara yang datang dari berbagai penjuru di tanah air bahkan manca negara.
“Apalagi yang rawuh dan transit di rumahnya itu para ulama-ulama tarekat besar, tentu warga Pekalongan sangat berbahagia dan senang. Bahkan diyakini kehadiran mereka akan membawa berkah besar, ” tuturnya.
Kyai Mirza mengharapkan seluruh perserta baik yang melalui jalur udara, maupun darat supaya memberitahui ke bagian sekretariat tentang jadwal perjalananya. Misalnya yang melalui jalur udara supaya memberitahu jadwal kedatangan dan nama meskapai penerbangannya.
Begitu juga yang naik kereta api diharapkan juga memberitahu panitia melaui saluran komunikasi yang ada tentang jadwal kedatangan dan nama KA yang akan berhenti di stasiun Pekalongan.
”Informasi ini akan membantu bagian akomodasi dan protokol dalam melayani peserta” tuturnya. (smh)