SEMARANG[Kampusnesia] – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Kantor Cabang di Semarang akan menambah galeri efek dengan memprioritaskan di sejumlah kampus-kampus, sekaligus untuk mensosialisasi pasar modal agar investasi saham dapat dipahami dan diminati para mahasiswa sebagai investor muda.
Kepala Kantor PT BEI Cabang Semarang Fanny Rifqi El Fuad mengatakan sosialisasi pasar modal itu dilakukan dengan membuka galeri efek di pojok kampus, juga sebagai upaya untuk meningkatkan investasi di sejumlah perguruan tinggi di Kota Semarang, khususnya dan Jateng umumnya.
Hingga saat ini, lanjutnya, jumlah galeri efek mencapai 21 galeri yang berlokasi di Tegal, Jepara, Kudus satu unit, Pekalongan dan Salatiga dua unit serta Semarang 15 unit galeri.
Sedangan galeri efek BEI, dia menambahkan juga telah didirikan di UKSW Salatiga, Universitas Pekalongan, Universitas Pancasakti Tegal, Universitas Muria Kudus, dan Universitas NU di Jepara.
“Setiap tahun galeri efek diharapkan akan melakukan kegiatan tentang pemahaman pasar modal baik kalangan mahasiswa di lingkungan kampus maupu masyarakat luar kampus, sehingga diharapkan akan tercipta investor lokal baru dari berbagai daerah,” ujarnya.
Menurutnya, jumlah investor pasar modal di Jateng sepanjang 2017 mengalami peningkatan 20% dar 2016. Bahkan hingga November 2017 jumlah investor telah mencapai 13.550 dan tercatat cukup menonjol invetor Kota Semarang mencapai 11.000.
Jumlah investor sebanyak itu, dia menambahkan usia produktif 35-50 tahun dan investor baru kalangan anak muda usia 18 sampai 20 tahun.Tahun ini diharapkan jumlah investor lokal itu akan bertambah sekitar 6.000 lebih tinggi dibanding tahun lalu Januari-November penambahan jumlah investor hanya 5.200.
Sementara untuk perusahaan efek kepanjangan pialang saham BEI di Kota Semarang bertambah tiga menjadi 24 gaeri perusahaan cabang BEI dan diharapkan 2018 akan bertambah cabang-cabang perusahaan efek itu tidak hanya di Semarang, tetapi juga menyebar di Tegal, Pekalongan, Kudus dan Jepara. (rs)
