Home > HEADLINE > Hendi Minta Kinerja OPD Tancap Gas Pada 2018

Hendi Minta Kinerja OPD Tancap Gas Pada 2018

SEMARANG[Kampusnesia] – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) setempat untuk “tancap gas”, sebagai upaya melaksanakan program pembangunan yang sudah direncanakan.

“Saya ingin tegaskan kepada jajaran OPD dilingkungan Pemkot Semarang. Penandatanganan pakta integritas dan penyerahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Murni 2018 bukan seremonial belaka,” ujarnya, Rabu. (10/1)

Hendi panggilan akrab Hendrar Prihadi saat penyerahan DPA Murni Tahun 2018 kepada 51 OPD dan tujuh penerima hibah di lingkup Pemkot Semarang yang disertai penandatanganan pakta integritas menuturkan paling  penting konsekuensi dari penandatanganan pakta integritas yang bukan sekadar coretan tanda tangan, melainkan lebih sebagai wujud janji sebagai pejabat OPD yang harus dipertanggungjawabkan.

“Bukan dipertanggungjawabkan kepada saya, bukan kepada Wakil Walikota. Namun, kepada masyarakat dan terlebih kepada Allah SWT,” tuturnya.

Penandatanganan pakta integritas, lanjutnya, merupakan bentuk janji dari para pimpinan OPD untuk menepati dan mempertanggungjawabkannya dalam bentuk pencapaian kerja yang maksimal dan tepat waktu.

“Tanamkan dalam diri Anda bahwa ‘Aku wes (sudah) tanda tangan pakta integritas, sehingga harus menenuhi janji. Saya mencatat penyerahan DPA tahun ini lebih awal. Tentunya, progresnya juga yang bagus,” ujarnya.

Meski demikian, menurutnya, ada satu fenomena yang sudah menjadi semacam budaya bahwa gerak cepat yang diawali dengan penyerahan DPA, seringkali tidak diimbangi gerak cepat dalam proses kegiatan dan penyerapan anggaran.

Sangat tidak menyukai budaya menunda-nunda pekerjaan, kata Hendi, baik dalam bentuk kegiatan maupun proyek pembangunan, apalagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018 lebih besar dibandingkan APBD tahun lalu.

“Semestinya, APBD yang lebih besar juga akan dimbangi semangat kerja OPD harus lebih meningkat. Tahun ini, APBD Kota Semarang sebesar Rp5,17 triliun, sementara APBD tahun lalu hanya Rp4,75 triliun,” tuturnya.

Menurutnya, jangan membudayakan sikap menunda-nunda pekerjaan, seperti kegiatan lelang yang nilai kontraknya besar-besar tidak segera dilakukan awal tahun, sehingga pengerjaannya tidak selesai hingga batas kontrak yang ditentukan.

“Lakukan komunikasi. Jangan ada lagi yang namanya ego sektoral. Saya tidak ingin di tim Pemkot Semarang ada yang merasa lebih hebat dari yang lain. Capaian positif pada 2017 harus menjadi motivasi,” ujarnya. (rs)

 

 

* Artikel ini telah dibaca 63 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *