SEMARANG[Kampusneia] – Muktamar Ke-12 Jam’iyyah Ahlit Thariqoh Al-Muktabaroh An-Nahdliyyah (Jatman) akan mengevaluasi keberadaan organisasi Mahasiswa Ahlith Tharioqoh Al-Muktabarh An-Nahdliyyah (Matan) yang dibentuk oleh Jatman lima tahun lalu.
Wakil Mudir Aam Idaroh Aliyah (Wakil keua Umum Piminan Pusat) Jatman, Prof Dr KH Abdul Hadi Muthohar, MA menuturkan dalam Muktamar ke-11 di Malang lima tahun lalu, muktamirin mengamanatkan kepada pengurus terpilih agar mengembangkan ajaran tarekat di lingkungan perguruan tinggi negeri maupun swasta .
“Langkah itu, sebagai upaya agar para tunas bangsa yang sedang menempuh kuliah itu mendapat asupan bathiniyah melalui amalan-amalan yang diajarkan oleh para mursyid. Selain itu, perangai dan akhlak mereka dapat terjaga, ” ujarnya, di Semarang, Kamis (11/1).
Menurutnya, setelah Muktamar Malang, Idaroh Aliyah Jatman langsung bergerak membentuk organisasi Matan untuk mewadahi mahasiswa-mahasiswa muslim terutama dari kalangan keluarga NU, agar mereka turut serta mengamalkan dan mengembangkan amalan tarekat di lingkungan kampus dibawah bimbingan para mursyid.
Upaya itu, lanjut Prof Abdul Hadi, membuahkan hasil, hingga kini sudah terbentuk pengurus Matan di 15 Provinsi, 25 Cabang (Kabupaten/Kota) dan 24 Komisariat yang berbasis di perguruan-perguruan tinggi negeri mapun swata di seluruh tanah air.
Kegiatan utama mereka menyemarakkan kampus dengan kegiatan keagamaan berupa pengamalan ajaran tarekat dan pendirian majlis-majlis taklim yang di forum itu, selain mereka juga mendapat bimbingan keagamaan dari para mursyid.
Bahkan yang lebih menggembirakan, gerakan amalan tarekat di PTN dan PTS itu juga mulai digemari oleh para mahasiswa dari luar kalangan keluarga NU, termasuk mahasiswa-mahasiwa muslim dari mancanegara yang sedang menjalani studi di Indonesia.
“Ini sangat menggembirakan sekali, evaluasi terhadap keberadaan Matan dalam mengembangkan ajaran tarekat di kampus akan dibahas dalam komisi E. Dari evakuasi ini Muktamar akan mendapat gambaran peluang dan hambatan Jatman dalam mengembangkan ajaran tarekat di kampus,” tuturnya.
Dari evaluasi itu, dia menambahkan akan diambil langkah-langkah perbaikan serta penyempurnaan atas berbagai kekurangan, sehingga untuk kurun waktu lima tahun ke depan Matan dapat lebih dinamis dan mampu menyangga realisasi program-program Jatman (smh)