SEMARANG[Kampusnesia] – Dua politisi Nahdlatul Ulama (NU) yang diusung menjadi Calon Wakil (Cawagub) Jateng 2018, diharapkan dapat menurunkan tensi politik yang mulai menghangat menjelang Pilkada serentak yang akan beralangsung Juni mendatang.
Wakil Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU Jateng) KH Hudallah Ridwan Naim mengatakan kedua Cawagub Jateng diharapkan bisa bersaing dengan sehat dan fairplay, hingga dapat menjaga kehormatan NU dan warnai pesta demokrasi dengan semangat ukhuwah yang dikembangkan NU.
Menurut kyai Hudallah yang akkran dipanggil Gus Huda itu, sebelum terbitnya rekomendasi pasangan Cagub-Cawagub Jateng oleh parpol-parpol pengusung dan pendukung suhu politik di Jateng mulai memanas. Rumor suasana Pilgub DKI Jakarta akan digeser ke Jateng.
Rumor itu, lanjutnya, terkait dengan masalah SARA dan sudah mulai berhembus ketika sejumlah parpol di Jateng menyebut-nyebut sejumlah nama yang akan dikompetisikan. Bahkan disebutkan parpol pengusung Cagub tertentu jangan diberi dukungan dalam Pemilu 2019.
Dia optimis KH Taj Yasin (PPP) dan Ida Fauziyah (PKB) yang diusung sebagai Cawagub oleh Koalisi partainya dapat mewarnai gerak langkah pendukungnya dengan perilaku yang mulia.

Kepada warga NU di Jateng, Gus Huda meminta agar seluruhnya menggunakan hak pokitik dan menjatuhkan pilihannya secara cepat dan tepat.
NU tidak memobilisir warganga untuk memilih salah satu kandidat, bahkan sebaliknya NU menyerahkan sepenuhnya kepada warga NU untuk memilih dengan dilandasi tanggung jawab dan memenuhi seruan hati nurani.
Kelak jika salah satu dari mereka ada yang menjadi Wagub hendaknya selalu bersikap negarawan, karena mereka bukan Wagub NU atau Wagubnya partai, tetapi Wagubnya seluruh warga Jateng. (smh)