Home > EKONOMI & BISNIS > Lapak pasar Waru Semarang Segera Dibagi Ke Pedagang

Lapak pasar Waru Semarang Segera Dibagi Ke Pedagang

SEMARANG[Kampusnesia] – Dinas Perdagangan Kota Semarang segera melakukan pembagian lapak pedagang di Pasar Waru Semarang, agar segera bisa ditempati pedagang sejak pasar tersebut terbakar.

“Kami jadwalkan pada Jumat (12/1) sudah bisa dibagi lapaknya di Pasar Waru,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto di Semarang, Kamis. (11/1)

Setidaknya ada 520 pedagang yang menempati Pasar Waru Semarang, terdiri atas 70 pedagang di kios, 225 pedagang yang menempati los dan sisanya pedagang “pancakan” (pasar pagi).

Menurutnya, sebenarnya sudah dilakukan sosialisasi mengenai pembagian lapak, tetapi paguyuban pedagang menghendaki rapat internal untuk penentuan lapak atau kios yang akan ditempati.

“Ya, kami persilakan rapat internal pedagang. Namun, untuk yang los tetap akan kami undi, sebab ada kaitannya dengan zonasi jenis barang dagangan,” tuturnya.

Setelah Pasar Waru Semarang terbakar, para pedagang menempati pasar darurat sementara hingga pasar diperbaiki dan dibangun.

Pada lapak darurat pedagang Pasar Waru Semarang juga sudah dibagi zonasi-zonasi komoditas perdagangan, seperti buah-buahan, bumbu, daging, gerbaah, hasil bumi, kelontong, hingga konveksi.

Namun, lanjutnya, para pedagang sempat mengeluhkan kondisi lapak darurat Pasar Waru yang kurang representatif, seperti ukuran lapak yang terlalu sempit dan kondisi atap bangunan yang terbuka.

Fajar menuturkan untuk ukuran lapak di Pasar Waru Semarang yang baru selesai dibangun ukuran los sebesar 3×1,5 meter yang akan dibagi dua agar bisa menampung pedagang.

“Para pedagang yang menempati los juga sudah setuju. Pasar Waru los ukurannya 3×1,5 meter. Bahkan akan kami bagi dua agar cukup menampung pedagang ‘pancakan’,” ujarnya.

Apalagi, dia menambahkan masih tersedia lahan yang cukup untuk menampung pedagang “pancakan”, sehingga mereka tidak perlu khawatir tidak kebagian tempat di Pasar Waru Semarang.

“Kami ingin mempercepat relokasi pedagang kembali ke Pasar Waru Semarang. Ya, kalau terus menerus di tempat relokasi lapak darurat, akan memprihatinkan bagi pedagang,” tutur Fajar. (rs)

 

* Artikel ini telah dibaca 199 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *