PEKALONGAN[Kampusnesia] – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak kepada seluruh warga Jam’iyyahAhlithThoriqohAl-Muktabaroh An- Nahdliyyah (Jatman) untuk berpartisipasi dalam mencegah terjadinya konflik bernuansa SukuAgama dan Ras (SARA) di Indonesia.
“Jika konflik sudah melanda sebuah bangsa, bakal sangat sulit meredam dan menyelesaikannya, sehingga saya titip kepada Jatman agar ikut menjaga keutuhan NKRI,” ujar Jokowi saat memberikan membuka Muktamar ke-12 Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Muktabaroh An-Nahdliyyah (Jatman), di Pendopo Kabupaten Pekalongan, Senin (15/1).
Di hadapan ribuan warga tarekat yang memadati pendopo dan alun-alun Kajen Pekalongan, Jokowi menuturkan saat bertemu Presiden Afganistan bebertapa waktu lalu yang mewanti-wanti agar hati-hati jangan sampai konflik SARA pecah di Indonesia.
Presiden Afganistan, lanjutnya, mengagumi ketahanan bangsa Indonesia dalam menjaga keutuhannya, meski usia NKRI sudah menembus angka 70 tahun lebih terhitung sejak kemerdekaannya. Sementara konfik di Afganistan sudah berkangsung 40 tahun hingga kini tidak kunjung selesai.
“Afganistan terdiri dari tujuh suku bangsa, yang berkonflik semula dua suku, tetapi kemudian melebar dan melibatkan pihak luar yang akhirnya tidak selesai hingga sekarang. Nah Indonesia itu terdiri 714 suku, kita harus hati-hati, karena jika ada konflik di Indinesia harus segera diselesaikan agar tidak berlarut-larut,” tuturJokowi.
Belajar dari pengalaman Negara tetangga agar konflik sejenis tidaksampai pecah di Indonesia, presiden Jokowi mengajak kepada seluruh bangsa Indonesia untuk mengambil langkah cegah dini. Sebisa mungkin konflik SARA dicegah jangan sampai terjadi.
Pujian terhadap bangsa Indonesia atas keberhasilannya menjaga keutuhan dalam kemajemukan juga disampaikan PresidenJokowi kepada raja Saudi Arabia, Pangeran Salman.
“Kepada raja Salman selain saya ungkapkan kemajukan bangsa Indonesia dalam berbahasa, berbangsa dan beragama, juga saya ungkapkan kemajukan yang lain, tetapi kita masih bias bertahan dan semoga keutuhan kita terus berlanjut,” ujarnya.
Bahkan, tutur Jokowi, Raja Salman juga ikutan ngecek kekuatan yang berpangkal dari kemajemukan bangsa Indonesia.
”Raja Salman menyaksikan sendiri bagaimana kita bangsa Indonesia bias hidup bersama-sama dalam perbedaan, tanpa memunculkan konflik karena kita terbiasa saling menghormati, “ tutur Jokowi. (smh )