PEKALONGAN[Kampusnesia] – Para pengamal ajaran tarekat di Indonesia dituntut untuk mampu menjadi teladan dalam berpolitik dan berdemokrasi, sekaligus sebagai upaya untuk menyejukan suhu politik menjelang Pilgub maupun Pilkada di Jateng yang akan beerlangsung Juni mendatang.
Memasuki tahun politik 2018-2019 suasana kontestasi dan kompetisi dalam pesta demokrasi diprediksi bakal semakin memanas, hingga para pengamal ajaran tarekat di Indonesia diharapkan dapat mengupayakan suasana kembali sejuk.
Rois Aam Jam’iyyah Ahlith Thoriqah Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (JATMAN), KH Habib Lutfi bin Ali Yahya mengajak kepada seluruh warga jam’iyyah ahlith thoriqoh anggota JATMAN untuk senantiasa dapat menjadi teladan di masyarakat.
“Keteladanan itu bisa mendorong terciptanya suasana yang kondusif ditengah berlangsungnya proses politik dan demokrasi yang saat ini sudah mulai berjalan,” ujarnya saat menyampaikan pidato penutupan Muktamar ke-12 JATMAN di Pekalongan, Kamis (18/1).
Menurutnya, demokratisasi yang sedang berjalan di negeri ini merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Sebagai organisasi non-politik, Jatman tidak akan melibatkan diri dalam kompetisi itu, namun, sebagai bagian dari warga bangsa warga tarekat pasti akan terlibat dalam prosesnya sebagai wujud partisipasi warga negara dalam turut serta membangun demokrasi.
Warga tarekat dalam konteks itu, lanjutnya, harus bisa menjadi teladan dan penyejuk suasana di tengah situasi suhu politik yang mulai memanas melalui keteladanan berperilaku dalam keseharinnya.
Bangsa ini, dia menambahkan sangat membutuhkan contoh dan keteladanan dari para pemimpinnya. Bagi warga tarekat tidak perlu menanti menjadi pemimpin dulu baru memberikan keteladanan, tetapi mejadi apapun harus mampu menjadi teladan dalam hidup sehari-hari, melalui perilaku akhlak mulia yang melekat pada dirinya.
Dia mengharapkan dengan berbekal akhlak mulia yang diamalkan oleh seluruh warga yang dipelopori oleh warga tarekat, gelombang atau badai politik apapun yang menimpa bangsa ini tidak akan sampai menggoyahkan keutuhan NKRI.
Keteladanan akhlak, menurutnya, merupakan investasi besar bagi sebuah bangsa yang tengah menghadapi atau mengarungi perubahan, sehingga setiap anggota JATMAN harus terpanggil untuk mewarnai perjalanan bangsa Indonesia.
Kepada elemen-elemen yang berperan sebagai aktor-aktor politik yang akan berkompetisi di sepanjang tahun politik ini, diharapkan agar dapat menjalankan perannya secara profesional dan proporsional. (smh )