SOLO[Kampusnesia] – Sedikitnya tujuh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) se Jawa-Bali menggelar pertemuan di Solo, Jumat (19/1), untuk membahas kreteria Calon Ketua Umum PWI, menyusul bakal diselenggarakan kongres ke-14 PWI tahun ini.
Ketua PWI Surakarta Anas Syahirul yang ditunjuk menjadi juru bicara pertemuan itu melalui siaran pers , Sabtu (20/1) mengatakan selain PWI Surakarta, peserta pertemuan terdiri Firdaus Ansueto (Banten), Mirza Zulhadi (Jabar), Amir Machmud NS (Jateng). Sihono (DIY) Munir Achmad (Jatim) dan IGMB Dwikora Putra (Bali).
Menurutnya, hasil pertemuan itu menyepakati kriteria Ketua Umum Pengurus Pusat PWI periode 2018-2023 yang akan dipilih dalam kongres mendatang harus mumpuni, memiliki integritas, kompetensi manajerial, intelektualitas akademis dan memiliki rekam jejak PWI yang jelas.
Kongres, lanjutnya, diharapkan mampu melahirkan sosok Ketua Umum yang sesuai kreteria itu, bahkan ke tujuh pimpinan PWI daerah itu mengingatkan kepada para pemilik suara di kongres agar menghindari perilaku pragmatisme, menjaga suasana demokrasi dan kekeluargaan.
“Pertemuan ini kita sebut dengan Forum Wedangan. Menyosong pelaksanaan kongres PWI mendatang kami menginventarisasi berbagai persoalan untuk dijadikan rumusan dan disumbangkan di arena kongres,” ujar Anas yang ditunjuk sebagai juru bicara Forum Wedangan di Solo, Sabtu (20/1).
Menurutnya, realitas tantangan yang dihadapi PWI sebagai organisasi profesi kewartawanan pada era sekarang dan ke depan berkembang sangat dinamis .
Hadirnya era new media, dia menambahkan membutuhkan topangan kompetensi teknis, sikap, etika dan karakter tersendiri dalam berjurnalistik dan bermedia.
Dengan demikian, lanjutnya, institusi PWI sangat membutuhkan sosok yang mampu menjembatani dengan kalangan wartawan muda dan calon wartawan yang masih berada di lingkungan kampus.
Dia menuturkan hadirnya sosok yang inovatif, kreatif, adaptif, berwibawa dan mampu menjalin relasi dengan pihak internal maupun eksternal terutama dengan sesama organisasi profesi dan Dewan Pers, merupakan sebuah tuntutan yang harus dipenuhi di Arena kongres mendatang. (smh)