Home > HEADLINE > Dua Pelaku Pembunuhan Dirver Taxi Online Berhasil Ditangkap

Dua Pelaku Pembunuhan Dirver Taxi Online Berhasil Ditangkap

SEMARANG[Kampusnesia] – Petugas Kepolisian Polrestabes Semarang akhirnya berhasil menangkap pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap sopir taksi online, Deny Setyawan (32), setelah buron dua hari dan pelaku berjumlah dua orang.

Kedua pelaku pembunuhan itu berhasil ditangkap di rumahnya dan diketahui masih dalam status pelajar di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di jalan Dr Cipto Semarang. Kedua pelaku terdiri DR (16) dan IB (16) yang masih duduk di kelas X jurusan teknik komputer jaringan.

Kasubag Humas Polrestabes Semarang, Kompol Suwarna membenarkan pelaku pembunuhan sopir taksi online itu sudah tertangkap. Namun belum bersedia menjelaskan secara detail tentang penangkapan pelaku.

“Pelaku pembunuhan driver taxi online sudah ditangkap dan kini sedangkan dikembangkan kasusnya,” ujarnya, Selasa (23/1/).

Seperti diketahui pengemudi taksi online bernama Deni Setiawan ditemukan tewas di pertigaan Jalan Cendana Selatan IV RT 3/9 Perum Bukit Cendana II Kelurahan Sambiroto Kecamatan Tembalang Kota Semarang pada Sabtu malam lalu (20/1).

Jenazah korban oleh petugas Kepolisian dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi, dari hail pemeriksaan diketahui korban menderita luka senjata tajam di jari kelingking sebelah kanan. Bahkan juga terlihat luka parah pada bagian leher.

Pada Senin pagi (22/1) Petugas Kepolisian menemukan mobil milik korban Grand  Livina warna hitam di tepi Jalan HOS Cokroaminoto Semarang. Petugas gabungan pun segera merapat ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan di mobil bernomor polisi H 8849 D itu.

Sementara Kepala Sekolah dimana kedua pelaku menimba ilmu, Suharto mengungkapkan informasi kedua siswanya diamankan petugas Kepolisian itu adalah benar. Meski tidak mengetahui jika kedua siswanya telah berbuat sekejam itu, meski di sekolah mereka tidak pernah ada masalah.

“Keseharian mereka tidak bermasalah di sekolah, tidak pernah kena Surat Peringatan, untuk prestasinya biasa saja dan mereka dari keluarga mampu secara ekonomi,” tuturnya.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abiyoso Seno Aji mengatakan kedua tersangka diamankan dirumahnya pada Senin (22/1) oleh petugas dan beberapa barang bukti juga diamankan dari tangan pelaku termasuk pisau yang digunakan untuk menggorok leher korban.

Kronologi Pembunuhan

Dari pemeriksaan sementara, lanjutnya,  IBR mengaku menunggak pembayaran uang SPP, sehingga mengajak tersangka lain  DIR untuk melancarkan aksi kejahatan itu.

Sebelumnya IBR juga sempat mengajak tiga teman lainnya sebelum DIR. Namun, ajakan tersebut tak membuahkan hasil lantaran mereka tidak setuju dengan ajakan IBR.

“Tersangka IBR ini sudah pernah ngajak tiga orang sebelumnya, tapi ketiga anak tersebut tidak menyetujuinya, akhirnya tinggal si DIR yang mau diajak melakukan tindak kejahatan oleh IBR,” ujar Abiyoso.

Polrestabes Semarang masih melakukan pengembangan terkait kemungkinan adanya motif lain selain untuk membayar SPP. Bahkan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak sekolah tempat kedua tersangka belajar terkait masalah pengakuan tunggakan SPP serta keseharian mereka.

Menurutnya, semula pada Sabtu malam (20/1) malam sekitar pukul 20.00 WIB IB memesan taksi Grab melalui aplikasi smartphone, lokasi penjemputan Jalan Lemah Gempal rumah IB Seamarang denan tujuan Perumahan Sambiroto. Kemudian pesanan itu disambut oleh korbanhingga pelaksanaan penjemputan dua pelaku.

“DIR duduk di depan dan IB duduk di kursi tengah belakang pengemudi, kemudian mobil jalan ke tujuan,” turtur Abiyoso saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Selasa (23/1).

Sampai di lokasi, pelaku membayar ongkos Rp22.000, namun ongkos itu kurang, selanjutnya, pelaku mengarkan korban ke rumah saudaranya, hingga tiba di jalan Cendana Selatan IV, pelaku IB mengeluarkan pisau belati yang sudah dipersiapkan.

“Pelaku langsung menggorok leher korban hingga nyaris putus, setelah korban tewas, mayatnya dibuang di lokasi,kemduian mereka kabur membawa mobil dan ponsel korban,” ujar Abiyoso.

Pelaku kemudian menuju ke pinggir sungai Banjir Kanal Barat untuk mengubur ponsel milik korban dan diberi tanda bambu, sedangkan mobil korban ditinggal di jalan Hos Cokroaminoto, dengan niat disembunyikan.

“Ponsel dan mobil sengaja ditaruh dil;okasi itu agar bisa dijual menunggu situasi membaik,” tuturnya.

Kedua pelaku pulang ke rumah IB di daerah Lemah Gempal untuk ganti baju, karena pakaian DIR juga penuh darah, DIR meminjam baju milik IB, setelah itu kedua pelaku pulang ke rumah masing-masing.

“Sampai akhirnya, kedua pelaku berhasil diringkus anggota kami pada Senin malam,” ujarnya. (rs)

 

 

* Artikel ini telah dibaca 120 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *