DEMAK[Kampusnesia] – Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Demak akan mengkonsolidasi potensi intelektual yang lahir dari kampus perguruan tinggi dan pondok pesantren, setelah sebelumnya organisasi ini menggelar konferensi cabang dan membentuk pengurus baru.
Sekretaris Umum Pengurus Cabang ISNU Kabupaten Demak , Miftahul Ulum SP.d, MP.d mengatakan saat ini NU Demak menuai atau panen sarjana dalam jumlah yang sangat besar, seiring dengan munculnya kyai-kyai muda alumni pesantren yang mulai tampil memimpin masyarakat.
“NU Demak harus mampu memanfaatkan panen raya sumber daya manusia (SDM) yang potensial ini,” ujarnya, di Demak, Kamis (25/1).
Menurutnya, kurun waktu tiga dasa warsa silam pondok pesantren menjadi sumber utama rekrutmen kader NU. Minat warga NU Demak untuk melanjutkan ke perguruan tinggi relatif masih rendah.
Namun, lanjutnya, mulai pertengahan 1980-an gelombang generasi muda NU di wilayah Demak ramai-ramai masuk dunia kampus, seiring meningkatnya minta mereka melanjutkan kuliah di perguruan tinggi.
Sebagian dari mereka, dia menambahkan ada yang berangkat dari pesantren, sedangkan sebagian lagi dari pendidikan formal. Bahkan kini sebagian dari mereka sudah menjadi sarjana dan berkiprah di berbagai sektor, termasuk di pemerintahan maupin sejumlah intasnsi serta swasta.
Potensi SDM yang beragam itu, ujar Miftahul Ulum , harus dapat disinergikan oleh NU agar Jamiyyah ini lebih kuat dan modern.
“ISNU sebagai badan otonom NU siap menjalankan tugas itu, kami akan konsolidasikan produk kampus dan pesantren agar tidak terjadu kesenjangan,” tuturnya.
Menurutnya, untuk mewujudkan itu, PC ISNU Demak kini sedang menyiapkan rapat kerja cabang. Pendataan data base sarjana Demak menjadi prioritas utama program kerja ISNU. (smh)