SEMARANG[Kampusnesia] – Uni Eropa mendorong kalangan perguruan tinggi di Indonesia untuk meningkatkan kerja sama pendidikan dengan perguruan tinggi di kawasan Uni Eropa, ternmasuk pertukaran belajar mahasiswa.
Dorongan itu dilakukan dengan kunjungan para duta besar dari negara-negara Uni Eropa yang dipimpin Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend, di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Kamis. (25/1)
Turut serta dalam kunjungan tersebut, para diplomat dari 12 negara anggota Uni Eropa, di antaranya Duta Besar Austria Helene Steinhausl, Duta Besar Belgia Patrick Herman, Duta Besar Kroasia Drazen Margeta, Duta Besar Denmark Rasmus Abildgaard Kristensen, Duta Besar Jerman Michael Freiherr von Ungern-Sternberg, Duta Besar Yunani Georgios Dogoritis, Duta Besar Irlandia Kyle O’Sullivan dan Duta Besar Italia Vittorio Sandalli.
Vincent mengatakan kedatangan para diplomat dari negara-negara Uni Eropa itu sebenarnya berkaitan dengan diskusi mengenai pembangunan perkotaan secara berkelanjutan yang menjadi kepedulian bersama.
Menurutnya, untuk mengatasi tantangan perkotaan, dibutuhkan kontribusi dari banyak pakar, seperti pakar hukum, lingkungan, hingga ekonomi yang tentunya berasal dari perguruan tinggi, termasuk Undip.
Dalam kunjungan ke Undip itu, lanjutnya, delegasi Uni Eropa juga membawa misi pendidikan, seperti dorongan peningkatan pertukaran pelajar antara Indonesia dengan perguruan tinggi di Uni Eropa.
Hingga saat ini, dia menambahkan setidaknyaterdapat sebanyaka 12.000 mahasiswa asal Indonesia yang berkuliah di perguruan-perguruan tinggi di Eropa, yang diharapkan ke depannya bisa semakin ditingkatkan kerja samanya.
Dengan adanya pertukaran mahasiswa, kata Vincent, setidaknya bisa terjadi tukar pengalaman dan pengetahuan dari kedua Negara, sehingga mahasiswa Eropa pun didorong untuk belajar di Indonesia.
Selain itu, digelar pula pameran pendidikan dari perguruan-perguruan tinggi di Eropa yang berlangsung di Gedung ICT Undip untuk memberikan informasi bagi mahasiswa ingin berkuliah di Eropa.
Sementara itu, Rektor Undip Prof Yos Johan Utama mengatakan selama ini Undip telah aktif menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi, termasuk di Eropa.
“Kami memiliki 40 kerja sama dengan perguruan-perguruan tinggi di Eropa, di antaranya Belanda, Perancis, Jerman, Italia, hingga Finlandia,” tutur Guru Besar Fakultas Hukum (FH) Undip itu.
Menurutnya, Undip juga mengirim dosen dan mahasiswanya untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri, seperti Eropa yang bisa ditingkatkan kerja samanya dalam banyak bidang.
“Tidak hanya belajaar kuliah, tetapi juga bisa program double degree, riset bersama, joint publication (publikasi bersama) dan kalau bisa juga ada kuliah di sejumlah peguruang tingi Eropa,” ujarnya.
Setelah dari Undip, para diplomat dari negara-negara Uni Eropa meninjau penerima bantuan Inklusi Indonesia, untuk melawan diskriminasi terhadap perempuan dan difabel bertempat di Kelurahan Meteseh, Tembalang, Semarang. (rs)