DEMAK[Kampusnesia] – Gerakan Pemuda Ansor sebagai penerus perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) tidak akan membiarkan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terancam dan akan diganti ideologi baru melalui cara apapun.
Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor, KH Yaqut Cholil Qoumas mengatakan
ideologi NKRI yang sekarang ada ini sudah final dan tidak bisa digantikan oleh idiologi lain.
“Dengan demikian, jangan diutik-utik lagi dengan argumentasi apapun. Para kyai NU dahulu ikut menyiapkan lahirnya NKRI. Kalau ikhtiyar yang dilakukan saat itu dianggap salah oleh pihak-pihak yang bernafsu merubah ideologi negara sama saja menghina dan tidak menghormati jasa mereka,” ujarnya saat menyampaikan amanat dalam pelantikan Pengurus Wilayah GP Ansor Jateng dan Pengurus Cabang GP Ansor Kabupaten Demak di Pondok Pesantren Girikusumo Banyumeneng Mranggen. Demak, Sabtu (27/1).
Gus Tutut panggilan akrab KH Yaqut Cholil Qoumas tu menuturka, kalau para kyai NU terdahulu yang lebih alim dan visioner, dibanding anak-anak muda NU sekarang dikatakan bodoh dan keliru dalam memposisikan dasar negara, maka pemilik masa depan NU sekarang ini yang tak lain adalah Ansor akan dinilai lebih bodoh. Maka gerakan mereka itu harus dihalau.
Dia menambahkan dalam kondisi yang seperti ini kader muda NU tidak boleh berhenti mengamati dinamika bangsa Indonesia. Munculnya kekuatan-kekuatan baru yang konon memiliki militansi tinggi dan terus berupaya menggoyang ideologi negara harus dihadang.
Ansor, kata Gus Tutut, saat ini tengah menggalakkan program pengakaderan dan ideologisasi secara massif terhadap para anggotanya dibawah bimbingan dan pengawasan para kyai.
Saat ini sudah tercatat 5 juta kader muda yang selesai mengikuti proses pengkaderan dan selalu berkoordinasi dengan TNI-Polri dalam mengawal ideologi negara.
“Kepada pihak-pihak yang bernafsu akan menggangu keutuhan NKRI saya ingatkan untuk berfikir ulang dan mengurungkan ambisinya, karena akan berhadapan dengan Ansor dan aparat negara bersama rakyat, “ tuturnya.
Begitu mendalamnya kecintaan Ansor kepada para ulama dan NKRI, disela menyampaikan amanat, Gus Tutut menghukumi fardlu ain kepada Ansor untuk melawan mereka yang merongrong keutuhan dan ideologi NKRI.
“Mereka itu datang belakangan membawa ideologi yang tidak jelas, tiba-tiba menggunakan bahasa agama dan atas nama kepentingan agama untuk mengganti ideologi yang diikhtiyari para ulama NU. Jangan sampai negeri ini jatuh atau dikuasai pihak lain, ” ujarnya. (smh)