MASOHI MALUKU TENGAH [Kampusnesia] – Nilai kepercayaan masyarakat terhadap media massa dalam menjaga kepentingan publik masih tinggi, ditengah semakin ketatnya persaingan, meski tidak sedikit menggoda para pelaku industri pers untuk mengingkari misi mulia media massa.
Ketua Komisi Pendidikan Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI ), Hendro Basuki mengingatkan kepercayaan masyarakat itu, merupakan modal sosial yang tak ternilai harganya dan terus menerus harus dijaga.
“Dengan demikian, kepada wartawan saya mengajak untuk bersama-sama menjaga kehormatan profesi,” ujarnya saat memberikan penjelesan menjelang berlangsungnya Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan PWI Provinsi Maluku di kota Masohi Maluku Tengah, Senin (29/1).
Menurutnya, UKW merupakan salah satu bentuk upaya untuk menjaga kehormatan profesi wartawan, sehingga melalui kegiatan ini para jurnalis mengukur dan mengkonfirmasi kemampuan yang dimiliki dengan jujur.
Industri pers, lanjutnya, saat ini sedang menghadapi berbagai problem internal maupun eksternal yang membawa dampak menurunnya tiras dan laba pendapatan usaha. Namun, masih beruntung karena modal sosial yang melekat pada wartawan yang tak lain adalah kepercayaan masyarakat masih cukup kuat.
Sebaliknya, dia menambahkan akan menjadi bencana besar manakala modal sosial itu tergadaikan, di tengah kian ketatnya persaingan dan kesulitan membukukan laba usaha, wartawan sering digoda untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan misi pers, termasuk menjaga kepentingan publik.
Dalam kondisi kritis yang seperti itu, PWI sebagai organisasi profesi tertua dan besar serta sarat dengan pengalaman harus hadir di tengah anggotanya, untuk bersama-sama menjaga kehormatan profesi, agar para anggotanya tidak lengah.
Dia menuturkan langkah itu bisa dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan jurnalistiknya. Karya jurnalistik yang disajikan kepada publik harus mengandung nilai
akurasi tinggi, aktual, dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan sebagainya.
“Ini adalah wilayah sakral untuk menjaga marwah kerja wartawan. Akurat dan bermartabat menjadi penentu positioning Anda, UKW merupakan salah satu bentuk nyata PWI hadir di tengah-tengah anggotanya,” tuturnya.
Sebelum membuka UKW Asisten Sekda Maluku Tengah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Bahrul Kalau mengatakan wartawan harus profesional menulis dengan bersandar pada pemenuhan kaidah dan standar etika jurnalistik.
“Pemerintah sangat berharap wartawan mampu melakukan tugas jurnalistiknya secara bebas dan bertanggungjawab. Mereka yang memeras pastilah bukan wartawan,” ujarnya.
Menurutnya, wartawan selain profesional dalam menjalankan tugasnya, juga harus beretika dan berwawasan.
Hadir dalam acara UKW itu, Komandan Kodim (Dandim) 1502, Letkol Inf Hari Sandhi Trishandoko, jajaran Kejaksaan Negeri dan DPRD Maluku Tengah.
Ketua PWI Kabupaten Maluku Tengah Yuslan Idris menuturkan UKW pertama ini diikuti 7 peserta dilakukan dengan biaya swadaya, atau gotong royong sesuai dengan arti Masohi dalam bahasa lokal (smh).