JAKARTA[Kampusnesia] – Manajemen PT Industri Jamu dan Farmasi SidoMuncul Tbk (SIDO), tahun ini semakin serius akan memfokuskan peningkatan penjualan ekspor ke berbagai negara potensial, yang sebelumnya masih relatif kecil, bahkan pasar Filipina menjadi prioritas yang bakal digenjot dengan dua produk andalan Tolak Angin dan Kuku Bima Energi.
Direktur SidoMuncul Irwan Hidayat mengatakan perusahaan akan semakin serius menggarap pangsa pasar Filipina yang dinilai potensial, hingga dua produk andalan itu telah didaftarkan pada Food and Drug Adiministration Philippines, sebagai upaya untuk memperlancar ekspor ke negara tetangga itu.
”Kami telah mendapatkan izin edar pada 10 Oktober 2017 lalu untuk Kuku Bima Energi dan 16 November 2017 untuk Tolak Angin serta teah membuka kantor cabang yang berbasis di Manila, Filipina,” ujarnya.
Menurutnya, manajemen telah mempersiapkan secara matang ke depan dan pengembangan fasilitas pabrik baru dapat memenuhi kebutuhan perluasan pasar ekspor dengan menyediakan produk yang berkualitas serta memenuhi kuantitas yang diharapkan, sehingga penjualan ekspor kini siap digenjot.
Saat ini, lanjutnya, produk SidoMuncul telah terjual di 16 negara yang merupakan pasar ekspor sangat potensial, sehingga penjualan ekspor dapat terus meningkat sesuai yang diharapkan.
“Kami akan serius menggarap pasar ekpor, karena tahun-tahun sebelumnya kegiatan ekspor belum dilakukan secara maksimal. Sebelumnya kami hanya pasif menjual barang ke trader lokal di negara-negara tersebut,” tutur Irwan.
Selain itu, dia menambahkan perusahaan juga akan memprioritaskan pengembangan pasar ekspor di negara tetangga, khususnya Asia Tenggara, termasuk Filipina.
Sementara Negeria juga memiliki peluang besar untuk pasar ekspor produk SidoMuncul, bahkan sejumlah produk kini dalam proses pendaftaran di negara tersebut untuk dapat dipasarkan, selain Kuku Bima yang telah dipasarkan lebih dulu setelah memperoleh izin pemerintah negara itu.
“Fokus ekspor kami mulai menyebar di 16 Negara di antaranya Malaysia, Singapore, Vietnam, Philipina, Saudi Arabia, Australia , Amerika dan beberapa negara di kawasan Eropa,” ujarnya.
Sementara itu, Marketing Vice Director SidoMuncul Maria Reviani Hidayat menuturkan beberapa hari lalu tim SidoMuncul yang terdiri atas para peneliti produk Tolak Angin melakukan pertemuan dengan 65 subdistributor di Filipina Microtel Mall of Asia, Macapagal Avenue, Pasay City, Filipina. Para subdistributor itu berada di bawah naungan Integrated Marketing & Distribution Services/IMDS OPCOM (MANCOM) yang merupakan distributor resmi SidoMuncul di Filipina.
Pada pertemuan tersebut, tim Sido Muncul terdiri atas Carlo Lukman Windarto selaku Director Sido Muncul, Linawati Suteja (General Manager Marketing), Ludwig Brasali (Senior Marketing Manager Tolak Angin), Ipang Djunarko SSi MSc Apt dari Fakultas Farmasi Universitas Sanatha Dharma Yogyakarta, Prof dr Edi Dharmana MSc PhD Sp Park Imunolog Peneliti Herbal dan Guru Besar Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Menurut Maria Hidayat, dalam pertemuan itu, tim Sido Muncul memberikan pemaparan mengenai sejarah berdirinya perusahaan, pengenalan produk-produk Sido Muncul, hingga penelitian uji toksisitas dan uji khasiat pada produk Tolak Angin. Selain melalukan pertemuan itu, tim juga melakukan survei pasar di lima titik Wilayah Manila.
Dijadwakan pada April 2018, produk Tolak Angin dan Kuku Bima Energi sudah dapat ditemukan di berbagai gerai tradisional maupun modern di Filipina.
Maria Hidayat mengharapkan dengan hasil uji toksisitas dan uji khasiat itu dapat meningkatkan kepercayaan produk SidoMuncul aman dan berkhasiat, sehingga para subdistributor semakin percaya diri dalam memasarkan produk SidoMuncul di negara itu..
Sedangkan survei yang dilakukan itu, lanjutnya, untuk melihat daya beli masyarakat terhadap produk-produk kompetitor, harga pasar dan cara masyarakat lokal melakukan transaksi jual beli.
Ke depan, SidoMuncul juga akan memperluas untuk ekspansi pasar dengan membuka kantor cabang di Malaysia, Vietnam dan Guatamala. (rs)