SEMARANG[Kampusnesia]- Sekolah Dasar (SD) Nasima Semarang secara konsisten memberikan penanaman pentingnya penguasaan Bahasa Inggris bagi peserta didiknya, menyusulnya pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.
Manajer Pendidikan YPI Nasima Indarti Suhadisiwi mengatakan kian pesat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tak terbendung lagi, mendorong kompetensi serta kualitas sumberdaya manusia harus terus ditingkatkan, terutama penguasaan Bahasa Inggiris.
“Kompetensi ini sangat diperlukan karena disamping sebagai jendela komunikasi dengan masyarakat global Bahasa Inggris juga digunakan secara universal baik dalam dunia teknologi, pendidikan, ekonomi, budaya dan berbagai bidang lainnya,” ujarnya saat melepas Kursus Angkatan ke-6 pendidik YPI Nasima ke Access-ES, di Kampung Inggris Pare Kediri.
Kegiatan yang diikuti 16 guru TK-SD-SMP-SMA Nasima tersebut merupakan bagian dari pengiriman 100 pendidik Sekolah Nasima untuk memperdalam kemampuan Bahasa Inggris ke Kampung Inggris Pare Kediri. Mereka akan ngecamp di Pare selama sebulan penuh.
Menurutnya, kompetensi kebahasaan merupakan salah satu dari empat kompetensi dasar yang dikembangkan Nasima, selain nasionalisme agama, sains, dan teknologi informasi, mengingat penguasaan bahasa Inggris bagi peserta didik di sekolah tersebut menjadi program wajib.
“Pengiriman guru-guru ke Pare ini merupakan upaya kami untuk mewujudkan misi itu,” tutur Indarti.
Dia menuturkan untuk mendukung program tersebut disamping pengiriman guru juga dibuat Engslih Study Club dan Helping Hand. Kedua program ini dibuat untuk mewadahi guru-guru yang belum maupun yang telah kembali dari Pare agar terjaga, mengembangkan dan menularkan kemampuan Bahasa Inggrisnya kepada yang lain.
“Dua minggu sekali mereka menggelar diskusi, membahas program pembelajaran Bahasa Inggis di sekolah. Tim dari Access-ES juga datang secara rutin melakukan supervisi realisasi programnya,” ujarnya.
Kurikulum, dia menambahkan pembelajaran Bahasa Inggris di SD Nasima juga dibuat sedemikian rupa, sehingga jam pelajaran Bahasa Inggis lebih banyak. Pada Kurikulum 2013 pembelajaran Bahasa Inggris dihilangkan, namun di SD Nasima justru diperbanyak.
Menurutnya, untuk kelas rendah misalnya (1-2) perminggu ada dua jam pelajaran, sedangkan untuk kelas atas (3-6) mencapai empat jam per minggu.
“Pembelajaran Bahasa Inggis dibuat lebih menyenangkan dan semenarik mungkin. Yang penting mereka tertarik dan senang dulu belajar Bahasa Inggris. Anak-anak lebih banyak kita latih percakapan,” tuturnya.
Di dalam lingkungan sekolah, anjutnya, diciptakan area wajib berbahasa Inggis. Setiap Senin, Selasa dan Rabu wajibkan English Day. Setiap akhir semester juga digelar event English Fiesta.
Kegiatan itu, menurutnya, sebagai upaya untuk memberikan panggung apresiasi bagi anak-anak untuk menampilkan kemampuan Bahasa Inggis mereka.
Selain itu, lanjutnya, secara rutin SD Nasima juga mendatangkan penutur langsung Bahasa Inggris atau native speaker ke sekolah. Mereka berasal dari negara-negara Eropa dan Asia seperti Inggris, Perancis, Italia, Jerman, Jepang, Tiongkok, Korea, dan banyak negara lainnnya.
Sekolah Nasima mencanangkan 2023 sebagai Sekolah Internasional, sehingga berbagai upaya persiapan terus dilakukan di antaranya dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Johanes Surya Institut Jakarta untuk pengembangan sains, ACCES Kediri untuk program pengembangan Bahasa dan berbagai sekolah internasional di dalam dan luar negeri. (rs)