Home > EKONOMI & BISNIS > AGRIBISNIS > Bulog Sebaiknya Berperan Menstabilkan Harga Kebutuhan Pokok

Bulog Sebaiknya Berperan Menstabilkan Harga Kebutuhan Pokok

SEMARANG[Kampusnesia] – Anggota DPR-RI Juliari P Batubara menilai Badan Urusan Logistik (Bulog) harus mefokuskan dalam tugasnya untuk menstabilkan harga beras di pasaran, menyusul gejolak harga kebutuhan pokok itu semakin sulit dikendalikan.

“Menurut saya, Bulog harus dikembalikan seperti tahun-tahun sebelumnya yang tugasnya benar-benar menjadi stabilisator harga,” ujarnya saat melakukan kunjungan kerja dan meninjau pasar murah di Kecamatan Semarang Barat, Jumat. (2/2)

Ari panggilan akrab politikus PDI Perjuangan itu menuturkan setidaknya ada beberapa langkah yang harus dilakukan Pemerintah untuk mengantipasi fluktuasi harga kebutuhan pokok masyarakat, termasuk beras yang sempat terjadi di berbagai daerah.

Legislator Komisi VI DPR RI yang membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi, UKM, investasi, dan BUMN itu mengatakan langkah yang harus dilakukan dari data beras harus jelas hingga dapat diketahui pasti, mengingat selama ini berbagai sumber menyebutkan data yang berbeda, selain surplus, defisi, dan lainnya, baik data yang dimiliki Kementerian Pertanian maupun Badan Pusat Statistik (BPS).

Wakil Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan itu menambahkan harus ditentukan siapa sumber data satu-satunya yang bisa digunakan untuk memantau data produksi plus cadangan kebutuhan pokok, termasuk beras.

Selain itu, lanjutnya, dengan terjadi penurunan produksi padi di berbagai daerah yang memengaruhi stok beras yang disebabkan anomali cuaca  juga jelas, sehingga perlu diterapkan penggunaan teknologi dalam pertanian.

“Saya tekankan mengenai perlunya ditingkatkannya penggunaan teknologi pertanian, sehingga merosotnya produksi yang diakibatkan anomali cuaca dan sebagainya bisa diminimalisasi secara masif,” tuturnya.

Ari menyebutkan langkah lain dengan pembenahan sistem tata niaga beras yang berkaitan erat dengan peran Bulog sebagai stabilisator harga dan tidak perlu terlibat dalam kegiatan komersil.

“Sekarang ini kan Bulog menjual beras juga untuk komersial, di satu sisi, memang tidak bisa disalahkan, karena Bulog merupakan badan usaha milik negara (BUMN),” ujar Panja Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) DPR RI itu.

Namun, dia menambahkan sangat mendukung jika Bulog dikembalikan fungsinya seperti tahin-tahun sebelumnya yang benar-benar sebagai penyimpan stok atau cadangan beras nasional, sehingga perannya sebagai stabilisator beras berjalan efektif.

“Jadi, stok beras Bulog benar-benar hanya sebagai cadangan, meski menjual produknya tidak menjadi permasalahan, tetapi hanya untuk kondisi tertentu,” tuturnya.

Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan PKK Kota Semarang dan Juliari yang berasal dari Dapil Jawa Tengah 1 menggelar pasar murah di dua titik meliputi Kecamatan Semarang Barat dan Tembalang. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 252 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *