SEMARANG[Kampusnesia]- Kalangan pemuda dan mahasiswa di Kota Semarang bersama berbagai komunitas etnis dari berbagai penjuru di tanah air, bersepakat menangkal berbagai isu seperatisme yang dapat mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kesepakatan itu muncul dalam kegiatan Forum Group Discustion (FGD) Kongkow Bareng Antar Etnis Dengan Pemuda Indonesia Meredam Gerakan Separatis Dan Membangun Masyarakat Papua Dalam Kebhinekaan yang diadakan Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kota Semarang, di Gedung Juang 45 Semarang, Jum’at (2/2).
Ketua DPD KNPI Kota Semarang Choirul Awaludin S.Sos mengatakan kesepakatan itu, mengemuka secara spontan di tengah berlangsungnya kegiatan FGD yang diikuti 300 orang meliputi pemuda dan mahasiswa Semarang serta mahasiswa dari daerah luar Jateng yang sedang kuliah di beberapa perguruan tinggi di Semarang.
Selama berada di Semarang , lanjutnya, mereka membentuk wadah yang bersifat kedaerahan atau merepresentasikan etnis yang menjadi asal usulnya. Berbagai kegiatan yang bernuansa kadaerahan sering mereka gelar selama berada di Semarang.
“Dalam berinteraksi di masyarakat pada era keterbukaan seperti saat ini, isu-isu politik identitas termasuk isu yang membenturkan antar kelompok etnis sering dihembus-hembuskan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab melalui jagad maya,” ujarnya di Semarang kepada Kampusnesiia.com , Sabtu (3/2).
Menurutnya. Isu berantai yang sangat profokati di medsos itu, sangat meresahkan para pemuda dan mahasiswa dari berbagai penjuru di tanah air yang sedang menjalani aktivitas di ibukota Jateng ini. Akhirnya mereka mengajak DPD KNPI Kota Semarang untuk mendialogkan hal ini, yang diharapkan dapat mencegah munculnys kasus benturan antar etnis.
Di Kota Semarang terdapat puluhan wadah pemuda dan mahasiswa yang berbasis etnisitas dan asal usul daerah seperti Batak, Sunda, Papua, Ambon, Sulsel dan sebagainya. Komunitas ini rentan untuk dibenturkan melalui isu-isu lokal, sehingga perlu adanya langkah antisipatif agar mereka tidak mudah diadu domba
DPD KNPI Kota Semarang, dia menambahkan merespon kondisi itu dengan membangun forum komunikasi tidak resmi tetapi komunikatif, di antaranya melalui forum kongkow-kongkow seraya berdiskusi mencermati perkembangan isu-isu kebangsaan yang selanjutnya didiskusikan.
“Kami sudah empat kali mengadakan acara seperti ini, hasilnya sangat bermanfaat terutama dalam upaya merawat kebhinekaan , persaudaraan dan keutuhan NKRI. Bahkan diharapkan tradisi berkomunikasi seperti ini bisa dikembangkan di luar Kota Semarang, sebagai upaya untuk turut serta membangun ketahanan bangsa,” tutur Awaludin.
Para mahasiswa dan pemuda dari berbagai etnis yang tinggal di Semarang, setelah kembali ke daerahnya akan mengadakan kegiatan seperti ini, karena keragaman etnis di suatu wilayah juga ada di mana-mana, di seluruh tanah air (smh)