DEMAK[Kampusnesia]- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Demak akan mengkonsolidasikan potensi cendekiawan muda di kalangan keluarga nahdliyyin, yang selama ini masih belum dioptimalkan dalam upaya menjawab berbagai problem kemasyarakatan.
Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), salah satu badan otonom NU yang mewadahi potensi kelompok cendekiawan dari kalangan warga NU akan diamanati untuk memobilisir dan memaksimalkan potensi yang selama ini belum disentuh secara maksimal.
Sekretaris Umum ISNU Cabang Demak Miftahul Ulum S.Pd, M.Pd mengatakan ISNU merupakan perangkat NU yang berstatus badan otonom (badon) dan masih baru dibanding dengan banom lainnya seperti GP Ansor, IPNU, Jatman dan sebagainya yang lebih dulu dan lama berkpirah dalam menyangga aktivitas NU.
“Di lingkungan NU Demak, kami baru hadir lima tahun lalu dan saat ini masih berbenah melakukan pendataan keberadaan para sarjana dan cendekiawan yang datang dari keluarga NU atau aktivis NU,” ujarnya, Sabtu (3/2).
Menurutnya, pendataan potensi sarjana dan cendekiawan NU selama ini sudah dilakukan, namun belum maksimal, forum Rapat Kerja Cabang (Rakercab) ISNU Demak yang akan digelar Minggu (4/2) di sekretariat PCNU, JL Sultan Fattah Demak bakal dijadikan arena untuk mematangkan dan menyempurnakan pemetaan potensi generasi NU produk kampus perguruan tinggi dengan latar belakang berbagai disiplin ilmu ini.
Kegiatan ini, lanjutnya, akan diawali dengan Talk Show bertajuk Konsolidasi Cendekiawan NU Mengukuhkan Kembali Peran dan Fungsi Cendekiawan NU dengan menampilkan tiga orang nara sumber terdiri KH Aminuddin Mas’udi (Ketua Tanfidziyah PCNU Demak), Syamsul Huda S.Sos, M.Si (Ketua Dewan Ahli ISNU Demak) dan Nadlif Alawi ST, MT (Intekektual Muda NU Demak).
Usai talk show akan dilanjutkan Rakercab yang diikuti 150 peserta mewakili unsur pengurus cabang ISNU dan unsur perwakilan 14 Pimpinan Perwakilan ISNU di tingkat Kecamatan se-Kabupaten Demak.
Dengan adanya database yang lengkap tentang jumlah, kiprah, peran dan posisi sarjana dan cendekiawan NU di Demak, dipastikan akan dapat dimaksimalkan dalam mendukung tugas-tugas pengabdian NU dalam berbakti kepada agama, nusa dan bangsa.
Selama ini, dia menambahkan para sarjana yang berkiprah di NU Demak masih terkesan didominasi para sarjana produk perguruan tinggi agama Islam, meski jumlah sarjana non perguruan tinggi Islam dengan berbagai latar belakang ilmu eksakta maupun non eksak juga melimpah, namun mayoritas belum terserap di NU.
“Selama ini problem NU sangat komplek dan membutuhkan kehadiran para sarjana dari berbagai disiplin ilmu, sehingga lewat Rakercab ini, ISNU akan menentukan arah dan prioritas gerakannya dalam menyangga aktivitas NU di masyarakat,” tutur Ulum. (Faidlul Atiq/rs)