SEMARANG[Kampusnesia] – Aktivitas para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mampu menjadi penyangga perekonomian nasional, perlu pendampingan untuk bisa lebih berkembang.
Anggota DPR/MPR-RI Ahmad Fadholi menatakan pendampingan PKL, diprioritaskan untuk memberikan pelatihan di antaranya dalam hal bagaimana cara memberikan pelayanan, pemasaran dan permodalan.
“Selama ini peran PKL sangat luar biasa selain tahan banting dalam kondisi krisis pereknomian, juga mampu menopang laujunya roda perekonomian nasional, mengingat mereka mendirikan usaha dengan kemandirian, meski skalanya kecil,” ujarnya di sela-sela seminar kebangsaan dengan tema ”Optimaliasi peran ekonomi lemah dan PKL dalam penegakan ekonomi untuk mendukung ketahanan pangan,” ujarnya, di aula SMK-N 7 Semarang, Selasa (6/2).
Dengan demikian, lanjutnya, pihaknya akan melakukan pendampingan kepada PKL, yang diharapkan usahanya menjadi berkembang dan mampu bersaing. Pendampingan itu melalui pelatihan mulai dari pembuatan sebuah produk, sampai dengan manajemen pengelolaannya.
“Bahkan, kami akan menggandeng para profesional yang berpengalaman di bidang pelayanan dan penjualan, sehingga skalanya PKL mesk kecil, mereka memiliki standar pelayanan yang baik misalnya, bagaimana pelayanan seperti restoran,” tuturnya.
Ketua Asosiasi PKL Kota Semarang Supriyadi menuturkan selama ini permasalahan PKL yang paling banyak terjadi adalah soal belum adanya tempat yang layak, karena Pemerintah hanya bisa memindahkan tetapi belum bisa memberikan solusi.
“Aktivitas PKL itu selalu dikejar-kejar dan akan dipindahkan tetapi belum ada tempat yang layak bagi mereka,” ujarnya.
Ketua DPW APKLI Jateng Yan Muhtar Hanafi mengatakan di Jateng setiap tahun transaksi para pelaku ekonomi mikro ini mencapai lebih dari Rp4 triliun. Transaksi sebesar itu dihasilkan oleh sekitar 4,8 juta PKL di Jateng yang menjalankan usaha di sektor ini.
“PKL memilik potensi menjanjikan, jika dikelola dengan baik, sehngga akan menjadi salah satu potensi ekonomi di Jateng,” tutur Yan.
Menurutnya, saat ini perhatian Pemerintah Kabupaten/Kota di Jateng terhadap keberadaan PKL ini sudah cukup baik, karena adanya penataan dan pemberian tempat yang layak bagi para PKL.
“Gejolak soal penataan PKL terutama di Jateng juga sudah tidak terdengar lagi, karena adanya kepedulian pemerintah dalam hal penataan. Jadi, kotanya juga rapi, pedagang juga tetap mendapat tempat yang layak,” ujarnya. (rs)