Home > EKONOMI & BISNIS > Semarang Masuk 3 Besar Kota Metropolitan Layak Huni

Semarang Masuk 3 Besar Kota Metropolitan Layak Huni

SEMARANG[Kampusnesia] – Sedikitnya 10 kota di Indonesia tercatat dikenal dengan sebutan sebagai kota metropolitan, dengan keramaian yang dikelilingi oleh kota-kota satelit di sekitarnya.

Dari sebanyak itu, tercatat hanya tiga Kota Metropolitan di antaranya yang dianggap paling layak huni, terdri Kota Semarang, Kota Denpasar dan Kota Palembang.

Hal itu tercatat dari Most Livable City Index 2017 (Indeks Kota Paling Layak Huni 2017) yang dirilis oleh Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia.

Dalam rilis itu IAP menyebutkan setidaknya terdapat tujuh kota paling layak huni di Indonesia, meliputi Solo dengan indeks layak huni sebesar 66,9%, Palembang 66,6%, Balikpapan 65,8%, Denpasar 65,5%, Tangerang Selatan 65,4%, Semarang : 65,4% %, dan Banjarmasin : 65,1%.

Namun, bagi Kota Semarang menjadi Kota Metropolitan paling layak huni ketiga merupakan sebuah keberhasilan positif, karena pada rilis Most Livable City Indeks (Indeks Kota Paling Layak Huni) 2014, Kota Semarang hanya berada pada peringkat ke-5 sebagai Kota Metropolitan paling layak huni.

Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan sanat gembira setelah mengetahui hasil indeks kota paling layak huni itu.

“Dikatakan puas ya belum, namun tentunya itu merupakan sebuah keberhasilan positif, yang menunjukkan upaya kami selama ini ada dampaknya,” ujranya selepas memimpin rakor OPD Pemeritah Kota Semarang, Senin (5/2).

Hendi panggilan akrab Hendrar Prihadi itu menuturkan upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam meningkatkan kelayakan huni di antaranya dengan menggratiskan sejumlah fasilitas untuk meringankan beban masyarakat, seperti berobat gratis, sokolah gratis hingga rekreasi gratis, bahkan segera disusul naik bus BRT Trans Semarang gratis bagi pelajar.

“Sebagai Kota Metropolitan yang pertumbuhannya sangat cepat dan dinamis, kuncinya adalah pemerintah harus terus bergerak dan berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, mulai dari air bersih, ketersediaan angkutan umum, Ruang Terbuka Hijau (RTH), ketersediaan fasilitas penyandang difabel, dan seterusnya,” tuturnya.

Pemkot, lanjutnya, telah menyediakan fasilitas transportasi dengan enam koridor  BRT Trans Semarang dan segera dioperasikan lagi satu koridor BRT serta Bus Sekolah Gratis khusus pelajar.

Sementara kebutuhan air bersih, PDAM Tirta Moedal milik Pemkot Semarang masih memenuhi 62% dari total kebutuhan air bersih di eilayah Semarang.

Namun tahun ini, dia ,menambahkan bakal membangun lagi Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat untuk menambah pasokan air bersih. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 147 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *