Home > HEADLINE > Hendi: Budaya Tionghoa Bagian Dari Semarang

Hendi: Budaya Tionghoa Bagian Dari Semarang

SEMARANG[Kampusnesia] – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menilai budaya Tionghoa merupakan bagian dari budaya masyarakat Indonesia, khususnya budaya masyarakat di wilayah Kota Semarang.

“Masyarakat Tionghoa masuk ke Semarang kurang lebih 600 tahun lalu di daerah pesisir di Mangkang,” ujarnya, saat mengunjungi Kelenteng Tay Kak Sie di Gang Lombok Semarang, Rabu. (7/2)

Hendi panggilan akrab Hendrar Prihadi itu menuturkan bukti lainnya adalah hewan mitologi yang menjadi ikon Kota Semarang, yakni Warak Ngendog yang merupakan perpaduan berbagai budaya.

Warak Ngendog, lanjutnya, merupakan hewan mitologi berkepala naga yang menjadi simbol keterwakilan budaya Tionghoa dalam budaya Semarang, selain budaya Arab dan Jawa.

“Saya ke Kelenteng Tay Kak Sie sebagai bagian upaya untuk memastikan persiapan perayaan tahun baru Imlek berjalan lancar, meriah, aman, nyaman, dan kondusif,” tuturnya.

Kelenteng Tay Kak Sie, dia menambahkan merupakan salah satu kelenteng tertua di Kota Semarang yang didirikan pada 1746, yang membuktikan masyarakat Tionghoa sudah lama mendiami Kota Semarang.

Dengan demikian, ujar Hendi, perayaan Imlek menjadi agenda yang penting, karena budaya Tionghoa telah lama menjadi bagian budaya masyarakat Indonesia, khususnya Semarang.

Menurutnya, Kelenteng Tay Kak Sie Semarang setiap tahun juga menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk menyemarakkan perayaan tahun baru Imlek, di antaranya pembagian bingkisan dan angpau kepada masyarakat kurang mampu.

Setidaknya terdapat 1.250 angpau dan bingkisan yang sudah disiapkan oleh Yayasan Kelenteng Tay Kak Sie Semarang untuk dibagikan kepada masyarakat pada perayaan Imlek tahun ini.

Hendi mengatakan perayaan Imlek di Kota Semarang pada tahun ini akan terkonsentrasi pula di dua titik, meliputi kawasan Wotgandul Timur di kawasan Pecinan dan Kelenteng Sam Poo Kong Semarang.

“Pada 12-14 Februari 2018 akan diselenggarakan Pasar Imlek Semawis yang rangkaiannya festival lunpia, jamuan makan tuk panjang, hingga pengobatan gratis di kawasan Wotgandul Timur Semarang,” tutur Hendi.

Untuk perayaan Imlek di Kelenteng Sam Poo Kong Semarang akan berlangsung pada 16 Februari 2018 yang akan diramaikan dengan berbagai kegiatan di destinasi wisata itu. (rs)

 

* Artikel ini telah dibaca 205 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *