Home > HEADLINE > Perayaan Imlek Semarang Bakal Digelar Lagi Di Kawasan Pecinan

Perayaan Imlek Semarang Bakal Digelar Lagi Di Kawasan Pecinan

SEMARANG[Kampusnesia] – Seperti tahun sebelumnya perayaaan menyambut tahun baru Imlek di Kota Semarang kembali akan digelar di dua titik di kawasan Pecinan dan Sam Poo Kong, dengan menampilkan berbagai kegiatan yang lebih menarik.

Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan perayaan tahun baru Imlek di Kota Semarang tahun ini  akan terkonsetrasi di dua tempat di kawasam Pecinan dan Sam Poo Kong dengan menampilkan beragai atraksi hiburan yang ebaih menarik.

“Di kawasan Pecian muai jalan Wotgandul Timur dan akan digelar pada 12 – 14 Februari mendatang dengan diselenggarakan kegiatan Pasar Imlek Semawis dengan rangkaian meliputi festival lunpia, pengobatan gratis, dan tradisi jamuan makan Tuk Panjang,” ujarnya Hendi panggilan akrab Hendrar Prihadi itu.

Menurutnya, saat kegiatan Pasar Imlek Semawis berlangsung, sebagian ruas jalan akan ditutup dan kini Pemkot akan berkonsentrasi untuk melakukan pengaturan lalu lintas di kawasan itu, agar kegiatan tersebut berlangsung lancar dan meriah seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sementara Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) yang ikut menggelar acara tahunan, Pasar Imlek Semawis kini tengah mempersiapkan se,mua rangkaian kegiatan.

Kegiatan Kopi Semawis yang ke-14 itu digelar di ruas jalan kawasan Pecinan, tepatnya Gang Pinggir-Wotgandul Timur yang akan dimulai pada Senin mendatang (12/2)

Tema yang diusung kali ini ’’Pasamuan Anak Zaman Now’’, sebagai simbol untuk menjaga jalinan sosial dengan kawasan Pecinan.

“Pasamuan berasal dari kata dalam bahasa Jawa yang berarti berkumpul atau juga sarasehan. Istilah zaman now untuk menggambarkan keadaan anak-anak zaman sekarang yang berbeda dari zaman sebelumnya,” tutur Perwakilan Kopi Semawis, Benita Eka Aryani.

Menurutnya, gagasan pasamuan, timbul dari dorongan untuk meneruskan jalinan sosial masyarakat yang mempunyai ikatan dengan kawasan Pecinan. Generasi saat ini adalah pemilik dan penerima tongkat estafet sebagai penjaga jalinan itu, yang diharapkan bisa menjaga dengan arif.

Tradisi yang dipertahankan di antaranya tok panjang, pesta atau makan bersama di meja panjang, selain juga menggelar bazar berbagai jenis kuliner hingga kerajinan.

“Masyarakat Pecinan Semarang bersama Kopi Semawis meneruskan tradisi tok panjang hingga ke depan dan lain ini untuk menyambut tahun baru Imlek 2569,” ujarnya.

Kuliner yang dihadirkan dari tradisional hingga modern, selain juga makanan khas peranakan seperti soto ayam, nasi ayam, wedang tahu, siomay, ayam goreng, mie titee, lunpia, tahu pong, nasi goreng babat, es marem, bolang-baling.

Bahan pernik khas Imlek seperti lampion, gantungan mobil, boneka, suvenir, tas, keramik, baju qibao, aksesori, lukisan, patung, sulaman, handicraft, juga mengisi stan pameran.

“Seremonial pembukaan pada Senin (12/2) pukul 18.00 WIB di panggung utama yang terletak di muara Gang Gambiran,” tutur Benita. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 215 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *