SEMARANG[Kampusnesia] – Petugas penyuluh Keluarga Berencana (KB) diminta kreatif dan aplikatif dalam mengemas materi dan ajakan masyarakat untuk mengikuti program KB, hingga diharapkan dapat mnyentuh generasi muda.
“Tentang caranya, banyak hal bisa dan telah dilakukan, seperti lomba mewarnai, menggambar, menulis, menyanyi rap, bahkan ada semacam drama satu babak. Itu sudah bagus, masih bisa ditambah ragam dan diperluas lagi jangkauan serta sasarannya,” ujar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat membuka kegiatan “Pembukaan Temu Kerja Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) se Karesidenan Semarang”, di Gedung Aula Kampus IV Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Jl Gajah Raya Semarang, Kamis (8/2).
Bahkan, lanjutnya, jika perlu sasaran hingga di tingkat RT dan RW, setidaknya di Desa/Kelurahan. Selain itu, keberadaan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR), sebagai kegiatan program KRR yang dikelola dari oleh dan untuk remaja.
“Kegiatan KB itu, diharapkan bisa menyentuh seluruh generasi muda dan kita mampu menjadi Generasi Berencana (Genre),” tuturnya.
Menurutnya, Jateng dengan luas wilayah mencapai 32.764,56 Km2 memiliki jumlah penduduk cukup besar mencapai sebanyak 39.291.216 jiwa. Bahkan jika tidak terkontrol dengan baik, maka bonus demografi yang menjadi peluang untuk kemajuan pembangunan, justru berbalik menjadi bencana, bisa jadi terjadi baby boom”.
“Itu Pekerjaan Rumah (PR) kita semuanya, khususnya para penyuluh KB, sehingga kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan Dasa Wismanya hendaknya dijaga. Jangan segan melakukan pendampingan sebagai penyemangat, karena merekalah ujung tombak syiar KB,” ujar Ganjar.
Ganjar menuturkan untuk mendukung itu, petugas KB diminta mengikuti perkembangan isu-isu strategis, seperti penguatan program Penyuluh Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), integrasi program KKBPK dengan Kampung KB, perkembangan kependudukan, pelayanan KB di era Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
“Dengan cara yang cerdas, Insyaallah masyarakat akan terpikat dan mau mengikuti program secara suka rela dan hati yang ikhlas. Dengan demikian, lanjutnya, gunakan alih kelola penyuluh KKBPK sebagai momentum penting meningkatkan efektifitas kinerja,” tuturnya. (rs)