SEMARANG[Kampusnesia] – Pemkot Semarang semakin serius berupaya mempercantik kawasan wisata Kota Lama, setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung dengan memberikan bantuan senilai Rp135 miliar.
Proses pembangunan wisata Kota Lama Semarang yang kini gencar dilakukan diproyeksikan rampung Desember 2018 dan pembangunan meliputi jalan, drainase pembuatan polder di dua titik dan infrastruktur lainnya, termasuk kabel di bawah tanah.
Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan penataan kawasan Kota Lama secara kesluruhan rampung 2019 mendatang. Namun, tahun ini proges pembangunan difokuskan pada infrasrtuktur.
“Pembangunan yang direalisasikan lebih dulu meliputi jalan, drainase pembuatan polder di dua titik, dan infrastruktur lainnya, termasuk jaringan kabel bawah tanah,” ujarnya, Jumat. (9/2)
Menurutnya, untuk pembangunan jalan akan didesain dengan konsep Eropa, hingga sistem jalan menyatu dengan drainase yang berada di bawah tanah, selain dibuat ducting yang berfungsi sebagai tempat kabel dan jaringan lainnya, sehingga ke depan kawasan Kota Lama Semarang akan bersih dari kabel jaringan listrik yang menggantung di udara.
“Saat ini jaringan kabel masih terlihat semrawut di atas, dan bakal dipinahkan dengan di tanam di ducting itu, sehingga dapat terlihat bersih dan indah, hingga diharapkan kawasan kota lama bakal bebas kabel pada 2019,” tuturnya.
Semua pembangunan di Kota Lama, dia menambahan yang cukup serius pada pembuatan polder di bundaran Bubakan bekas taman, dan akan digunakan untuk menampung air.
Polder itu, lanjutnya, untuki menanggulang banjir yang selama ini menjadi masih terjadi di kawasan tersebut. Bahkan ke depan air akan dibuang ke sungai Semarang melalui saluran ducting.
“Polder Bubakan akan dilengkapi dengan empat air mancur sebagai pengihias, sehingga selain sebagai pengendali banjir, juga menjadi area bermain dan objek wisata,” ujarnya.
Selain polder juga akan dibangun kolam retensi di daerah Berok, yang diharapkan menjadi pengendali banjir yang sering terjadi di area titik nol KM itu.
Menurut Satuan Kerja PUPR, Dwiatma Singgih Raharja, proses pembangunan kawasan Kota Lama Semarang saat ini masih pada tahapan koordinasi perencanaan ducting yang akan melibatkan beberapa pihak. (rs)