SEMARANG[Kampusnesia] – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono mengingatkan kepada jajarannya agar tidak menggunakan program pembangunan berbagai proyek untuk kepentingan politik.
“Progam pembangunan proyek apapun, jangan dipakai untuk kepentingan politik,” ujarnya saat “Kick Off” Konsultasi Regional Kementerian PUPR di Balai Uji Coba Sistem Diklat Perumahan dan Permukiman BPSDM di Semarang, Senin. (12/2)
Menurutnya, program pembangunan pada 2018-2019 bakal gencar dilakukan, sebagai upaya untuk menuntaskan program pembangunan lima tahun yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden M Jusuf Kalla.
Saelai itu, lanjutnya, kegiatan juga dilakukan, sebagai langkah konsultasi dan diskusi dalam tingkat regional dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi dan balai untuk penuntasan pembangunan hingga 2019.
Langkah koordinasi itu, kata Basuki, penting untuk penuntasan program yang sudah direncanakan selama lima tahun ke depan hingga 2019, yang merupakan akhir dari kabinet yang dipimpin oleh pemerintahan Presiden Jokowi.
“Jika pada 2015, program untuk lima tahun ke depan, namun tahun ini progam penyelesaian hingga 2019, sehingga saya berikan arahan untuk memastikan penyelesaian proyek bisa rampung sesuai jadwal 2019,” tuturnya.
Namun demikian, dia menambahkan jangan kemudian penuntasan program pembangunan itu dimanfaatkan untuk kepentingan politik, terutama untuk para pejabat pembuat komitmen (PPK), kelompok kerja dan satuan kerja di PUPR.
“Misalnya, harus nyoblos, oke. Habis nyoblos, ya, sudah. Pilih pemimpin yang terbaik, tetapi jangan ikut-ikutan politik. Jangan gunakan kegiatan pembangunan untuk kepentingan politik,” ujar Basuki.
Dia mengingatkan jajarannya untuk menghindari penyimpangan dalam penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN).
“Selama ini kan banyak kasus APBD digunakan untuk penyimpangan tidak pada tempatnya. Saya terus ingatkan, kerja di sektor PU ini dekat dengan surga, tetapi tidak jauh dari neraka,” tuturnya disambut tawa para peserta kegiatan
Dalam membelanjakan uang negara untuk kepentingan pembangunan, harus berhati-hati dengan mengutamakan kejujuran dan profesionalitas, dalam bekerja melaksanakan proyek pembangunan. (rs)