SEMARANG[Kampusnesia] – Puluhan massa yang tergabung dalam wadah Aliansi Posko Menangkan Pancasila menggelar aksi demo di depan DPRD Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Kamis. 15/2). Mereka menolak kebijakan pemerintah bakal merealisasikan impor beras.
Selain itu, mereka menilai pembangunan yang dilakukan selama ini belum banyak membuahkan kesejahteraan bagi rakyat, bahkan angka kemiskinan semakin sulit ditekan hingga terjadinya kesenjangan rakyat minoritas semakan besar dan bakal mengancam kebhinekaan.
Kelik Ismunanto, selaku kordinator Menangkan Pancasila mengatakan kebijakan Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) yang berencana akan merealisasikan impor beras, ditengah mulai berlangsungnya panen raya terihat jelas tidak berpihak pada rakyat kecil, terutama para petani.
Di wilayah Jawa Tengah, lanjutnya, tingkat populasi penduduk yang mencapai 34 juta jiwa lebih, telah menjadi salah satu lumbung padi nasional, sehingga impor beras bakal mengancam merosotnya harga beras di pasaran, yang pada akhirnya petani di berbagai sentra produksi padi mengalami kerugian.
Menurutnya, Jawa Tengah saat Ganjar Pranowo menjabat Gubernur telah mengalami dinamika perkembangan di berbagai sektor pembangunan, namun tercatat 42% penduduk di provinsi ini yang menyandarkan kelangsungan hidupnya dari hasil pertanian, ternyata 55% di antara mereka masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Sementara itu, Ngadiono Petani asal Pati meminta agar Ganjar dapat mendesak untuk mempelopori dan memberikan pernyataan tegas terhadap penolakan import beras yang bakal dilakukan Pemerintah Pusat.
“Kami ini hanya petani biasa dengan penghasilan rendfah, sehingga aktivitas pekerjaan kami untuk memperoleh rejeki, jangan dihambat, bahakn kalau perlu turunkan harga kebutuhan bahan pokok dan stop import beras,” ujarnya. (Andi Saputra/rs)