Home > KABAR KAMPUS > EDUKASI KAMPUS > Kemenkominfo Gandeng Komunitas Dan Perguruan Tinggi Berantas Berita Hoax

Kemenkominfo Gandeng Komunitas Dan Perguruan Tinggi Berantas Berita Hoax

SEMARANG[Kampusnesia] – Upaya Pemerintah dalam menangkal berita hoax yang terjadi saat ini sudah sangat besar pengaruhnya, menyusul direalisasikan kerja sama dengan  berbagai komunitas dan perururuan tinggi untuk memberantas berita isu sara, mengujar kebencian serta yang bernuansa fitnah.

Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan dengan banyaknya pengguna internet media sosial (medsos) yang khususnya konten negatif supaya diberantas, kini pemeritah telah menggandeng sejumlah komunitas dan perguruan tinggi, untuk ikut membantu menangkalnya.

“Setiap minggu Kemenkominfo melakukan aktivitas sosialisasi dengan komunitas kebudayaan di berbagai daerah untuk dapat membantu penangkalan berita-berita hoax itu,” ujarnya saat membuka kirab budaya dan doa bersama harmony Indonesia, di kampus Universitas Semarang (USM), Minggu (18/2).

Bahkan, lanjutnya, kegiatan itu juga dilakukan beberapa waktu lalu di Yogyakarta, Semarang dan disusul Minggu depan di wilayah Jawa Timur.

Selain itu, dia menambahkan Kemenkominfo juga menggandeng umat muslim dari kalangan Nahdatul Ulama (NU), Muhamadiyah, Pesantren, serta agama lain non muslim yang bersedia bergabung.

Pada 2017 Kemenkominfo telah memblokir dua akun pada situs pengirim pesan baik whatsup, facebook, twiter melalui proses pemberhentian yang dibantu pengelola situs medsos tersebut.

Sedangkan pada 2018 ini, lanjutnya, Kemenkominfo telah memiliki Tim untuk melacak dan memblokir akun, dari sebelumnya dicermati akun yang proaktif, keyword dengan menggunggah berita asusila atau pornografi.

Dengan demikian, dia menambahkan beribu konten bernuansa pornografi yang disebarkan di medsos kini dengan mudah ditangkap pemilik akun yang bersangkutan, dari sebelumnya akhir 2017 hanya dapat memblokir sebanyak 800.000 situs.

“Belakangan ini masih banyak pengaduan dari masyarakat berkaitan pemilik akun yang sering menggunggah berita negatif baik pada facebook, twiter, maupun instragram, dan kita tindak lanjuti, melalui kordinasi dan bekerja sama pengelola medsos agar akun tersebut diserahkan hingga segera diproses untuk ditutup, ” tuturnya.

Sementara itu, Rektor USM  Andy Kridasusila sangat mendukung langkah dari pihak Kemenkominfo untuk memerangi berita hoax, bahkan akan mengajak mahasiswanya untuk ikut membantu dalam penangkalan berita negatif itu.

“Dengan langkah itu, kami sehera mengajak mahasiswa USM agar melakukan aktivitas ikut menghentikan berita bersifat sara, memfitnah serta menutup akun media sosial tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, setiap mahasiswa akan dibekali dengan kegiatan positif untuk ikut bergabung dengan Kemenkominfo dalam untuk melawan berita hoax.

“Dengan kerja sama itu, diharapkan pemberantasan berita bersifat sara, fitnah, hoax di berbagao medsos bisa segera diatasi, bahkan bila perlu akunnya ditutup,” tuturnya. (Andi Saputra/rs)

 

* Artikel ini telah dibaca 96 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *