DEMAK[Kampusnesia] – Arus kendaraan jalur utama pantura terutama Semarang – Demak masih lumpuh, meski banjir yang menggenangi jalan raya itu, khususnya di Kecamatan Sayung Demak sudah mulai surut.
Kemacetan arus lalu lintas yang melumpuhkan jalur Semarang – Demak sejak akhir pekan lalu itu masih terus berlanjut hingga Senin Sore (19/2).
Banyaknya bahu jalan yang berlubang menjadikan para pengguna jalan, terutama pengemudi truk dan bus sangat berhati-hati dan memperlambat kecepatan laju armada yang dikemudikannya.
Sejumlah anggota Polisi dari Polres Demak dikerahkan untuk mengatur arus lalu lintas, terutama di pertigaan-pertigaan yang menjadi simpul kemacetan.
Mu’thi Kholil Anggota DPRD Kabupaten Demak mengatakan pemerintah harus segera turun tangan memperbaiki bagian-bagian ruas jalan yang berlubang untuk menghindari terjadinya kecelakaan, terutama pengguna jalan dari luar kota yang tidak mengetahui medan jalan.
“Kami berharap kondisi ruas jalan ruas akibat banjir segera diperbaiki, sehingga tidak terjadi penumpukan arus, meski sudah ada jalur alternative, namun masih belum mampu menyelesaikan kemacetan. Justru memunculkan kemacetan baru di tempat lain,” ujarnya, di Demak Senin (19/2).
Menurutnya , arus lalu lintas dari arah Demak menuju ke Semarang yang dibelokkan ke jalur alternatif Onggorawe Sayung – Mranggen – Semarang, begitu pula sebaliknya merupakan langkah yang tepat.
Namun, lanjutnya, akibat pengalihan arus lalu lintas sejak beberapa hari lalu menjadikan arus lalu lintas di jalur yang menghubungkan wilayah kecamatan Sayung dan Mranggen Demak ini tersendat. Kondisi ini harus segera diatasi, dengan menormalkan kembali kondisi jalur di jalan Raya Sayung untuk segera diperbaiki seiring dengan kian surutnya air banjir.
Di sisi lain, dia menambahkan ratusan korban banjir di beberapa desa di wilayah kecamatan Sayung yang saat ini masih mengungsi diharapkan tetap dijaga keamanan rumah tinggal yang ditinggal mengungsi dan diberikan pelayanan kesehatan, serta dipenuhi kebutuhan hidup lainnya.

“Banjir tahun ini tercatat paling parah dibanding dengan kejadian pada tahun-tahun sebelumnya. Kali ini tidak hanya menggenangi persawahan dan kawasan pemukiman saja, tetapi juga menggenangi jalan raya Sayung, tepatnya diperbatasan Genuk Semarang-Sayung Demak,” tutur Mu’thi.
Komandan Koramil 11/Sayung Kapten (TNI) Jayadi mengatakan dengan dibantu masyarakat sejumlah personil TNI langsung terjun ke lapangan mendampingi masyarakat dalam menghyadapi bencana ini, sehingga masyarakat merasa aman dan tidak gelisah dalam menghadapi cobaan ini.
“Kami kerahkan tim dapur umum untuk memasak, setiap kali masak kami sediakan sebanyak seribu bungkus yang kami bagikan langsung kepada korban banjir,” ujar Jayadi. (smh)