Home > HEADLINE > Uji Kompensi Menjadi Indikator Bagi Lulusan

Uji Kompensi Menjadi Indikator Bagi Lulusan

SEMARANG[Kampusnesia] –  Kementerian Pariwisata RI bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) 1 SMK 6 Semarang menggelar Uji Sertifikasi Kompetensi (USK) Program Keahlian Akomodasi Perhotelan skema klaster Badan Nasional Standardisasi Profesi (BNSP), yang diikuti sebanyak 104 siswa kelas XII.

Wakil Kepala Bidang Humas SMK 6 Semarang Wihantina Rahayu mengatakan pelakasanaan uji kompetensi dari LSP P1 SMK 6 Semarang itu merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelunya tahun lalu menyelenggarakan uji kompetensi secara mandiri.

Sertifikasi ini, lanjutnya, dengan melibatkan beberapa assessor yang telah memiliki sertifikat assessor dan memiliki sertifikasi kompetensi dari BNSP.

“Uji kompetensi merupakan program Kementerian Pariwisata yang sangat diperlukan oleh para siswa sebagai suatu indikator apakah output  mampu berkompeten atau belum,” ujarnya di sela-sela uji kompetisi di SMK 6, di Jalan Sidodadi Semarang, Selasa (20/2).

Menurutnya, saat ini ketika lulusan akan memasuki dunia kerja yang ditanyakan pasti kompetensinya, sehingga dengan kompetensi dipastikan yang dibutuhkan adalah sertifikat keahlian selain ijazah.

Dengan demikian, dia menambahkan kebutuhan akan hal itu, untuk program-program yang lain juga bakal dibentuk uji kompetensinya, meski siswa sudah lulus dengan nilai baik di sekolah, tetapi kalau tidak punya sertifikasi keahlian, masih diragukan.

Dia menuturkan uji kompetensi keahlian ini juga untuk menjamin mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan SMK. Selain untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa dalam level tertentu sesuai dengan keahlian yang dipilih selama masa belajar.

“USK juga merupakan ajang yang sangat penting bagi sekolah dan siswa untuk menentukan kualitas guru menularkan ilmu dan siswa menyerap pengetahuan dengan maksimal,” tuturnya.

Uji kompetensi keahlian, menurutnya, akan menjadi indikator standar kelulusan bagi sekolah dan siswa. Bahkan bagi stakeholder, ini akan jadi informasi atas kompetensi calon tenaga kerjanya.

Kepala SMK 6 Semarang  Ummi Rosydiana menuturkan selain soal kompetensi keahlian, siswa atau lulusan juga penting untuk memperhatikan attitude serta etos kerja yang disiplin dalam bekerja.

“Lulusan bidang pariwisata ini tak hanya akan bekerja di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri, sehingga modal yang harus dijaga betul seperti etika, berkomunikasi dengan baik, sikap disiplin,” ujarnya. (rs)

 

* Artikel ini telah dibaca 174 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *