Home > HEADLINE > Sikap Masyarakat Sangat Menentukan Keberhasilan BNPT Dalam Membina Napiter

Sikap Masyarakat Sangat Menentukan Keberhasilan BNPT Dalam Membina Napiter

JAKARTA[Kampusnesia] – Sikap masyarakat terhadap kehadiran para mantan narapidana teroris (napiter) yang kembali kelingkungannya setelah selesai menjalani sanksi hukum sangat menentukaan keberhasilan program Badan Nasional Penanggualangn Terorisme (BNPT) dalam menanggulangi kejahatan terorisme di tanah air.

Kepala BNPT Komjen Pol Drs Suhardi Alius MH mengatakan tanpa bantuan dari masyarkat lembaga ini tidak akan mampu menanggulangi dan mencegah terjadinya kasus-kasus radikalisme dan terorisme yang kini disepakati oleh masyarakat internasional sebagai musuh bersama.

“BNPT memiliki beberapa cara dan metode yang khas dalam menekan angka kejahatan radikal dan teror, di antaranya program deradikaliasi yang terus dikembangkan dengan menggandeng berbagai elemen masyarakat dan pemerintah,” ujarnya saat membuka Rapat Kerja Nasional Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (Rakernas FKPT) se Idonesia di hotel Mercure Coventon Centre Ancol Jakarta , Selasa (20/2).

Menurutnya, melalui program deradikalisasi diupayakan para mantan napiter bersama keluarga dan jaringannya dapat menyadari kekeliruannya dan termotivasi untuk kembali ke pangkuan NKRI, menikmati hidup yang damai dan tenteram bersama elemen mayarakat lainnya.

Namun, lanjutnya, seringkali masyarakat bahkan juga para tokoh masyarakat menolak kehadiran mereka, karena dinilai akibat perbuatannya telah menyengsarakan orang lain dan dikhawatirkan para mantan napiter akan kembali melakukan aksinya.

Bahkan, dia menambahkan masih ada anggapan sanksi hukum yang telah dijalani para mantan napiter dirasa belum cukup, sehingga perlu dijatuhi sanksi tambahan yakni sanksi moral dan sosial yang diwujudkan dengan penolakan mereka kembali ke masyarakat dengan berbagai alasan.

Sikap seperti ini, menurutnya, justru kontra produktif dan dapat memicu berkembangnya paham teroris di masyarakat. Para mantan napiter bersama keluarga jaringannya karena ditolak oleh lingkungannya, mereka akan kembali bergabung dengan jaringan teroris yang masih bergentanyangan di masyarakat.

Hal ini akan menjadi problem baru dan sumber ancaman baru bagi masyarakat yang lebih dahsyat. Kepada para tokoh masyarakat diminta kearifannya untuk menerima kembali para mantan napiter di tengah masyarakat.

“Bahkan kami berharap para tokoh masyarakat dapat berpartisipasi dengan memberikan bimbingan dan motivasi kepada mereka bersama keluarga agar dapat menjadi warga negara yang baik, setia kepada Pancasila, bangsa dan negera Indonesia, “ tutur Suhardi

Selain meminta dukungan dan partisipasi masyarakat, BNPT juga telah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) agar menginstruksikan kepada para Gubernur dan Bupati/Walikota se Indonesia agar memfasilitasi program deradikalisasi dan pembinaan kepada para mantan napiter.

Dengan keterlibatan para kepala daerah dalam program deradikalisasi diharapkan dapat semakin mendorong partisipasi masyarakat dalam mencegah gerakan radikalisme dan terorisme. (smh)

* Artikel ini telah dibaca 209 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *