SEMARANG[Kampusnesia] – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melakukan penggalangan dana publik melalui kartu Solidaritas Anti Korupsi dan Intoleransi (Sakti), dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang.
“Penggalangan dana publik ini kami lakukan melalui kartu Solidaritas Anti Korupsi dan Intoleransi (Sakti),” ujar Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie di Semarang, Jumat (23/2).
Menurut Grace, publik bisa menyumbang dengan membeli kartu Sakti yang dipergunakan untuk mendanai sosialisasi calon anggota legislatif (caleg) dan saksi pada Pemilu 2019 mendatang.
Dia optimis melalui sistem kartu Sakti itu bisa mengubah pola masyarakat yang selama ini selalu meminta imbalan, dalam setiap perhelatan Pemilu agar berkembang sikap partisipatif publik.
“Hingga saat ini, ada beberapa faktor yang menentukan orang bisa masuk politik. Pertama, punya koneksi politik, dan kedua punya uang. Namun, uang juga tidak menjadi jaminan,” tuturnya.
Grace sebelum terjun dunia politik, sempat bergabung dengan lembaga konsultan politik, pernah menemui sosok Bupati yang secara integritas baik dan mumpuni, tetapi ketika mau mencalonkan lagi harus membayar belasan miliar rupiah.
“Praktik-praktik seperti ini harus dihilangkan, sehingga dengan menyumbang, donatur juga punya hak untuk turut menentukan arah kebijakan partai dan kader PSI yang duduk sebagai wakil rakyat,” ujarnya.
Bagi PSI, lanjutnya, bertekad untuk mengedepankan transparansi dalam pengelolaan partai, termasuk sumber dana yang masuk ke parpol yang akan dilaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Seperti diketahui, PSI mendapat nomor 11 dalam pengundian dan penetapan nomor urut peserta pemilu 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Minggu (18/2). (rs)