DEMAK[Kampusnesia] –
Para sarjana Nahdlatul Ulama (NU) sebagai elemen terdidik dan sudah sangat kenyang dalam pergumulan akademik harus terpanggil, untuk berjihad intelektual melawan kekuatan-kekuatan yang secara sistemik dan akademis mengganggu NU dan keutuhan NKRI.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (PP ISNU), Dr. H. Ali Masykur Musa, M.Si, MH mengingatkan saat ini kekuatan-kekuatan yang mengganggu pemahaman keagamaan ahlussunnah wal jamaah (NU) terus bergerak massif melalui berbagai cara, mulai dari gerakan di lapangan, gerakan bawah tanah hingga gerakan yang mengedepankan argumentasi akademis secara terbuka.
“Disinilah ranah jihadnya para sarjana NU. Jihad intelektual demi menjaga dan memperhankan amalan dan pemahamaan ahusunnah waljamaah yang diajarkan para kyai NU harus menjadi pilihan. ISNU harus hadir tampil paling depan menghadapi pengganggu-pengganggu NU dan NKRI dengan cara-cara yang intelektual dan akademis,” ujarnya saat melantik Pimpinan Cabang ISNU Demak, di sekretariaat PCNU Kabupaten Demak, akhir pekan lalu.
Menurutnya, sesuai dengan kondisi dan tantangan kekinian yang dihadapi NU bersama bangsa Indonesia, ISNU harus masuk ke 3 ranah lapangan jihad. Pertama jihad bil harakah yakni memperkuat intelektualitas untuk bekal perang argumntasi dengan pihak-pihak pengganggu NU yang pada ujung-ujungnya mengganggu keutuhan NKRI.
Kedua, lanjutnya, jihad bil halaqah yang bisa ditempuh dengan membumikan ahlussunnah waljamaah ditengah rongrongan pemahaman keagamaan radikal yang kian menjadi-jadi dan ketiga jihad bil siyasah yang dalam implemetasinya menguasasai taktik dan strategi untuk memenangkan jihad membela NU dan NKRI.
Diantara fakta, dia menambahkan menguatnya kekuatan pengganggu NU dan NKRI, bisa disimak dari sebagian laporan kajian yang disajikan The Wahd Institue yang menyebutkn 21,% anak muda di Indonesia saat ini tidak percaya dengan Pancasila, tentu ini sangat berbahaya bagi masa depan bangsa Indonesia.
Jumlah itu tidak kecil, mereka saat ini hingga ke depan adalah pihak-pihak yang akan berkompetisi dengan anak-anak muda NU untuk menguasai dan mengelola bangunan NKRI, kalau negeri ini sampai jatuh ke tangan mereka, maka selesai sudah negeri yang dibangun di atas kesepakatan luhur para ulama bersama tokoh-tokoh lainnya.
“Oleh karena itu, agar ancaman itu lenyap, mulai sekaranglah generasi muda NU bersiap-siap berkompetisi dengan mereka. ISNU sebagai kekuatan dan barisan intelektual NU harus berani dan segera mengambil prakarsa berjihad untuk menggungguli mereka, sehingga di masa mendatang pengelola negeri ini tetap ditangan elemen-elemen bangsa yang pro NKRI termasuk ISNU,” tutur mantan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
Sementara itu, Ketua ISNU Cabang Demak Ali Maskun SH mengatakan usai dilantik akan langsung melakukan konsolidasi merealisasikan program kerja organisasi yang sudah disusun pada saat Rakercab beberapa waktu lalu. (smh)