SEMARANG[Kampusnesia] – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menjalin kerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan empat perguruan tinggi swasta, untuk bersama mencari solusi permasalahan tenaga kerja, sekaligus upaya menekan tingkat pengangguran di wilayah Kota Semarang.
Kerja sama itu direalisasikan dengan penandatanganan MoU antara Pemkot Semarang dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) serta empat perguruan tinggi swasta terdiri Unisbank, Universitas Diannuswantoro (Udinus), Universitas 17 Agustus (Untag) dan Universitas Khatolok Soegijopranoto (Unika) yang berlangsung, di ruang VIP Walikota.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan MoU direalisasikan sebagai langkah untuk mencari solusi permasalahan tenaga kerja di Kota Semarang, seiring dengan adanya bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada tahun 2020.
“Bonus demografi itu, bisa menjadi sebuah nilai plus atau sebaliknya ketika Pemkot tidak mampu mengarahkan usia produktif untuk bekerja, selain bonus demografi juga bisa menjadi berkah, karena dengan banyaknya usia produktif maka kinerja dan energi yang muncul akan semakin besar,” ujar Hendi panggilan akrab Hendrar Prihadi itu.
Namun dmikian, lanjutnya, bonus juga bisa menjadi hal yang negatif pada saat angkatan usia produktif tidak dimanfaatkan untuk bekerja sesuai tempatnya.
Melalui MoU ini, dia menambahkan Apindo akan membantu Pemkot dalam memberikan informasi tentang lapangan pekerjaan dan juga penyaluran pencari kerja, sedangkan empat PTS ityu membantu melalui supoervisi dan pelatihan.
“Kita sudah mengetahui Apindo sebagai wadah perusahaan banyak menyerap tenaga kerja dan seteah MoU Apindo akan memberikan informasi tentang lapangan kerja yang akan infokan dengan mengeshare kepada masyarakat melalui sosial media,” tuturnya.
Sementara Rektor Unisbank, Hasan Abdul Rozak menuturkan kerja sama antara tiga pilar, meliptuti pihak akademisi, birokrasi dan industri bakal menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berdaya saing dan mampu meningkatkan produksi sesuai yang diharapkan. (rs)
