SEMARANG[Kampusnesia] – Dinas Perdagangan Kota Semarang memberikan tenggat waktu bagi pedagang kaki lima (PKL) Barito di bantaran sepanjang Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) yang masih bertahan untuk pindah hingga awal Maret 2018.
“Rapat bersama antara kami, paguyuban PKL, Polsek, Koramil, Kecamatan dan Kelurahan untuk persiapan kepindahan PKL itu mulai dilakukan. Bahkan pedagang sepakat akan membongkar sendiri hingga atas 4 Maret 2018,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto, Selasa (27/2).
Para PKL Barito sebelumnya sudah diberikan tenggat waktu sampai akhir Februari 2018 untuk pindah ke Pasar Klithikan Penggaron Semarang, dan pada 1 Maret 2018 dijadwalkan akan dilakukan pembongkaran lapak oleh Dinas Perdagangan.
Namun, lanjutnya, para PKL Barito yang belum pindah sepakat untuk membongkar sendiri kiosnya hingga mita batas diundur sampai 4 Maret 2018, sehingga rencana pembongkaran lapak pada 1 Maret mendatang dibatalkan menunggu komitmen para pedagang.
“Jika sampai 4 Maret mendatang kios yang ada di Jalan Barito, di Kelurahan Rejosari masih berdiri. maka kami akan langsung melakukan pembongkaran. Batas waktu yang diberikan sudah cukup bagi pedagang untuk membongkar kios,” tuturnya.
Menurutnya, relokasi pedagang dari bantaran Sungai BKT Semarang sangat berpengaruh dengan program normalisasi sungai tersebut yang akan dilaksanakan oleh Pemrintah Pusat, sehingga diharapkan kesadaran pedagang untuk segera pindah.
“Kami juga dikejar target harus segera mengosongkan bantaran Sungai BKT. Kalau target itu molor terus akan mengganggu proses-proses yang lainnya, sehingga kami minta pedagang segera pindah,” ujarnya.
PKL juga meminta agar tempat relokasi yang sekarang disebut juga dengan Pasar Barito Baru dan dibenahi lebih baik. Namun, Fajar mengatakan sudah dilakukan secara bertahap, di antaranya perataan dan pengerasan tanah.
“Kalau untuk pengaspalan dan pavingisasi belum bisa dikerjakan dalam waktu dekat. Kan harus melalui lelang. Ada anggaran senilai Rp50 miliar untuk penyempurnaan, termasuk jalan. Proyeknya sudah masuk lelang Maret 2018,” tutur Fajar.
Namun demikian, Fajar mengapresiasi sejumlah pedagang Barito yang sudah mulai menata lapak di Pasar Barito Baru, yang diharapkan bisa diikuti para pedagang lainnya agar semua pedagang bisa segera menempati tempat relokasi baru.
Pedagang Barito yang sudah menempati pasar baru, Suntoro yakin tidak perlu waktu lama Pasar Barito Baru akan ramai seperti tempat berdagang semula, jika seluruh pedagang sudah menempati lokasi tersebut.
“Sudah mulai banyak pedagang yang menata lapaknya untuk pindah ke relokasi baru ini. Saya yakin tidak lama lagi tempat ini juga ramai seperti di Barito. Dulu, Barito kan satu tahun berdiri sudah ramai,” ujar pedagang aksesoris motor itu. (rs)