Home > HEADLINE > Unisco Akan Mendorong Pengembangan Kota Lama Menjadi Destinasi Wisata Budaya

Unisco Akan Mendorong Pengembangan Kota Lama Menjadi Destinasi Wisata Budaya

SEMARANG[Kampusnesia] – Organisasi Internasional Unesco bakal ikut mendorong Kawasan Kota Lama untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata budaya dunia, menyusul Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan mengirimkan dua utusan untuk belajar tentang mitigasi atau penanggulangan bencana di Jepang.

“Unesco sangat mendukung Kawasan Kota Lama sebagai destinasi wisata budaya dunia. Bahkan, mereka meminta ada dua utusan bisa dididik di Jepang terkait untuk mempelajari dan mendalami ilmu mitigasi bencana yang berguna, untuk mengantisipasi terjadinya bencana di Kawasan Kota Lama,” ujar Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu usai mengikuti Acara Kirab Bendera Haul Habib Hasan bin Thoha bin Muhammad bin Yahya di Kawasan Simpang Lima Kota Semarang, Jateng, Kamis (1/3).

Ita panggilan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu itu menuturkan kedua utusan dari Pemkot Semarang akan berada di negeri sakura selama tiga minggu. Selain akan mendapatkan pendidikan tentang mitigasi bencana juga mendapat ilmu tentang cara pemeliharaan Kota Lama yang bersejarah tinggi.

Menurut Ita yang juga sebagai Ketua  Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BP2KL) Semarang itu, mitigasi terhadap bencana awalnya masalah drainase, kondisi bangunan-bangunan, sehingga mereka mengapresiasi, hingga meminta untuk mengirimkan dari BP2KL sebagai perwakilan ke Jepang selama tiga Minggu.

“Saran dan permintaan itu salah satu report dari Unesco,” tuturnya.

Jepang menjadi pilihan Unesco, lanjut Ita, karena Jepang mempunyai sejarah dan pengalaman yang banyak terkait proses mitigasi bencana.

“Jepang termasuk negara rawan bencana dan berpengalaman. Di Jepang ada gempa bumi, pergeseran mendadak-mendadak yang sampai meluluhlantahkan di daerah Jepang itu. Kita harapkan mereka juga bisa membantu dengan Kawasan Kota Lama ini,” ujarnya.

Selain secara bersamaan, dia menambahkan dilakukan proses perbaikan drainase dan struktur jalan oleh Kementrian PUPR, kini juga masih dilakukan proses pengisian formulir untuk mendaftarkan Kota Lama sebagai warisan sejarah dunia.

“Sekarang ini, kita sambil beriringan ada pembangunan dari Kementrian PUPR di Kota Lama itu. Beriringan kebetulan pada saat Agustus-September mendatang kami harus menyelesaikan draft administrasi dossierse (formulir pendaftaran), sehingga finalnya kita serahkan pada November ke Unesco Perancis. Sedangkan peniriman perwakilan ke Jepang berangkat  setelah lebaran Juli mendatang,” tutur Ita. (rs)

 

 

* Artikel ini telah dibaca 140 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *