SEMARANG[Kampusnesia] – Pembongkaran shelter Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Taman Menteri Supeno atau yang dikenal Taman KB Semarang yang dilakukan petugas Dinas Perdagangan Kota Semarang, ditunda hingga pekan depan.
Para petugas hanaya membongkar sebagian shelter yang kosong tidak dihuni pedagang, sdangkan lainnya belum sempat dilakukan akibat adanya permintaan dari pedagang yang ngoto meminta waktu untuk proses pindahan hingga pekan depan.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan lokasi ini PKL Taman KB itu harus dipindahkan, karena segera dibangun Taman Indonesia Kaya oleh Djarum Foundation dengan anggaran sebesar Rp 6 miliar. Lokasi baru bagi mereka teah disiapkan sementara di di depan SMKN 4 dan SMKN 8, samping SMKN 7 dan samping City Bank.
“Kami sebelumnya sudah melakukan sosialisasi kepada pedagang untuk segera pindah, bahkan sudah diberikan peringatan, namun tetap belum juga pindah, sehingga petugas terpaksa yang membongkarnya,” ujarnya, Jumat (2/3).
Menurutnya, mereka meminta waktu untuk proses kepindahan, sehingga petugas menghentikan pembongkaran lapak dengan memberikan waktu hingga tiga hari sampai pekan depan. Bahkan pedagang diminta membuat surat pernyataan bersedia secepatnya pindah.
“Pekan ini kami hanya membongkar beberapa kios yang kosong tidak dihuni pedagang. Namun, sisanya akan kami bongkar semuanya pada Selasa pekan depan,” tutur Fajar.
Sementara itu, perwakilan pedagang, Sri Purwanto menuturkan meminta pembongkaran shelter ditunda dan berjanji akan pindah pada Senin pekan depan.
“’Kami janji Senin pekan depan semua shelter sudah kosong dan kami juga tidak keberatan untuk pindah lokasi,” ujarnya.
Para pedagang, lanjutnya, mendukung program Pemkot Semarang akan merenovasi dan mengembangkan kawasan itu menjadi Taman Indonesia Kaya, meski harus menggusur 48 PKL untuk pindah ke lokasi lain.
“Silakan dibongkar kami tidak keberatan, kan ada lokasi pengganti yang disiapkan. Yang penting kami bisa jualan kembali,” tuturnya.
Koordinator PKL Taman KB, Purwanto mengatakan akan mengajak para PKL untuk mendukung program Pemkot Semarang, mengingat program itu diperuntukkan bagi masyarakat banyak. Sementara PKL masih bisa tetap beraktivitas di lokasi lainnya. (rs)